10.dilema

1.6K 40 5
                                    

Jangan lupa vote,komen and follow



Dukungan teman-teman semua sangat berarti dan begitu memotivasi untuk tetap berkarya
(Terimakasih bagi yang udah follow)

Pagi ini Siska di temani Damian kembali mendatangi kantor kepolisian,walau tak ada tanggapan,Siska tetap berusaha,agar sang putri bisa di temukan,Siska memasang poster kia di mana-mana dengan tulisan"anak saya hilang,mohon jika melihat gambar di atas segera telpon nomor di bawah ini:081234xxxxxx."

"Kamu harus , semangat."ujar Damian

Bahu Siska bergetar,entah sudah berapa banyak air mata yang tumpah ruah,namun kia juga tak di temukan"makasih ya mas."

Kini Siska dan Damian berhenti di sebuah taman, memandang anak-anak yang sedang bermain.

"Kamu serius ingin cerai dari Adrian?"tanya Damian

Tangan Siska memilih kancing baju nya, seolah sedang memikirkan sesuatu"Iya mas,tekad ku sudah bulat,percuma bertahan, perselingkuhan tak bisa di maafkan."

Siska beralih melihat Damian"mas,apa istri mas nggak marah kalau kita berdua seperti ini?"

"Saya sudah bercerai."

"Kenapa mas?apa ada masalah?"tanya  Siska menuntut,

Damian tersenyum getir mengingat mantan istri nya itu"dulu diana tau aku Masi cinta sama seseorang dan belum selesai dengan masa lalu,tapi aku udah mencoba ikhlas,tapi entah kenapa Diana memilih pergi dengan alasan masa lalu ku, setelah aku selidiki ternyata Diana ingin mengejar karirnya dan meninggalkan aku sendiri selama beberapa tahun ini."

mendengar itu Siska juga prihatin,tapi Siska juga tak membenarkan perbuatan Damian yang masih menyimpan rasa pada masa lalu.

"Apa orang di masa lalu mas sekarang, Masi mas cintai?"tanya Siska heran.

Dengan tatapan mengharap Damian mengangguk"rasa itu tak pernah hilang sampai detik ini."

Siska mengangguk pelan"emang siapa orang beruntung yang dapat di cintai hebat oleh mas?"

Damian mencolek hidung Siska pelan"rahasia."

"Ih kok main rahasia-rahasia an  sih."
Ujar Siska sedikit cemberut

"Nanti kamu juga akan tau ,aku kira nggak akan ada harapan lagi,tapi ternyata tuhan Masi baik sama aku,harusnya aku utarakan perasaan ku lebih awal,tapi takut di tolak."

Siska terkekeh pelan"emang siapa si yang mampu menolak pesona mas Damian."

Damian menatap dalam wajah Siska akhirnya bisa tersenyum,sudah banyak air mata yang Siska keluar dari tadi.

"Mas ko diam si kenapa?"

"Kamu cantik kalau terus tersenyum."

Blus
Pipi Siska rasa nya memerah secara tiba-tiba"eh mas ngomong apaan sih."

"Kok pipi nya merah sih?ada apa gerangan ni."goda Damian

Ting

Mendengar suara pesan Siska melihat ponsel nya
'ma kia sekarang baik-baik aja,mama jangan khawatir,kia bakalan pulang kalau urusan kia udah selesai,mama jaga kesehatan disana, titip salam buat papa."

Siska terdiam membaca pesan kia

"Mas kia baik-baik aja,katanya kia ada urusan dia akan kembali."secercah harapan didapat Siska,Siska berhamburan memeluk erat Damian,rasa bahagia nya kembali memuncak,itu artinya kia Masi hidup

Damian mengelus rambut Siska pelan, melihat Siska seperti ini Damian jadi terbayang masa remaja saat mereka saling berpelukan di tengah deras hujan.

"Sekarang ayo kita kerumah sakit mas."

Tiba-tiba saja Damian bingung "kenapa?apa ada sesuatu."

Siska mengeluarkan surat pengadilan agama"mau kasi ini buat mas Adrian."

"Apa kamu serius Siska,apa ini tidak terlalu terburu-buru,Adrian terkena serangan jantung,kalau kamu memberikan surat ini,akan membuat Adrian drop."ujar Damian memberikan saran

"Aku sudah tak,tahan lagi mas, mengingat semua penghianatan mas Adrian membuat ku sakit mas,ini,ini rasanya sesak."ucap Siska menunjuk dadanya.

Damian tersenyum,namun menurut Damian ini terlalu beresiko Adrian akan drop lagi"Siska dengar kan aku, tunggu keadaan Adrian sehat, ingat kondisi jantungnya benar-benar lemah sekarang."

Siska menatap dalam mata Damian"apa boleh aku tau,siapa perempuan itu?"

"Apa setelah mendengar ini kamu akan tetap bersamaku, berjanjilah,maka aku akan mengatakan nya."

Sungguh,Siska bisa menebaknya,namun dia takut keliru,jadi Siska memgguk pelan.

"Kamu Siska,kamu orangnya,orang yang selama ini aku cintai dengan tulus."
Suara Damian lemah,tak dapat lagi membendung perasaan yang ada selama bertahun-tahun ini.

"Ta-tapi kenapa mas nggak bilang dari awal."ucap Siska semakin erat memeluk tubuh Damian

"Aku pernah mengatakan nya,namun kamu hanya berfikir itu bercanda,pada saat ini kamu sedang kasmaran dengan Adrian."

Tiba-tiba saja Siska pingsan, membuat Damian panik,dengan gerakan cepat Damian menggendong Siska membawa nya menuju rumah sakit.

"Bagaimana keadaan nya ."tanya Damian pada perawat di depannya

"Mbak siska hanya stress dan terlalu banyak menangis,jadi dokter Damian tak perlu khawatir."ucap perawat tersebut tersenyum manis.

"Terimakasih."

"Iya dok sama-sama,kalau gitu aku pamit dulu."

Damian mengangguk,dan melihat perawat sudah pergi dan pintu kembali tertutup.

Ugh
"Kepala ku sakit mas."ujar Siska pelan

Damian dengan cekatan membantu kia duduk"hati-hati,kamu harus istirahat dan jangan banyak pikiran."

Siska menggeleng"aku memikirkan perkataan mas Damian barusan,jadi sudah selama itu mas mencintai aku,dan aku bahkan nggak peka."

Tatapan Damian Beralih ketika Siska menatap nya dengan intens
"aku tak memaksa mu untuk membalas perasaan ku Siska."

"Aku mencintaimu mas."ujar Siska pelan

Damian terdiam, seperti nya dia salah dengar"kami b-bbilang apa tadi Siska?."tanya Damian memastikan

"Aku mencintaimu juga dokter Muhammad Damian ."

Tangan Damian rasanya bergetar hebat,apa Damian sedang bermimpi,Damian mencubit keras lengannya

Is
Desis Damian kesakitan, ternyata ini bukan mimpi,ini nyata,rasa bahagia Damian muncul kepermukaan sebuah  senyum dan mata Damian berkaca-kaca"jadi penantian ku selama ini berhasil."

Damian memeluk Siska erat seolah enggan untuk melepaskan nya,"aku benar-benar nggak nyangka,Siska kamu mencintai ku."

Siska menggangguk dan membalas pelukan Damian tak kalah erat,"mas tunggu aku sampai Masalah ku dengan mas Adrian selesai."

Damian mengangguk,sungguh rasa bahagia Damian tak dapat terelakkan.

"Apa mas mau menerima aku dan putriku kia suatu saat nanti."ujar Siska memastikan

"Aku akan menerima mu dan kia ,aku menerima kekurangan dan kelebihan mu Siska,aku mencintaimu dengan tulus ,bukan cuma sekedar penasaran ."

"Apa keluarga besar mu akan menerima aku mas."ujar Siska agak ragu,bagai mana tidak keluarga Damian bukan keluarga sembarangan,semua anggota keluarga nya mengabdi pada negara

"Jangan khawatir,mereka pasti akan menerima mu dan kia nanti,walau gimana pun kia suatu saat akan jadi anak ku."

Entah perasaan seperti apa lagi yang harus Siska ungkap kan, di satu sisi bertemu pria yang menjadi cintanya waktu remaja,namun di sisi lain putri kesayangan nya hilang entah kemana,

mr.bean Ibrahim  End|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang