23.pembalasan

1K 28 0
                                    

Jangan lupa vote,komen and follow



Dukungan teman-teman semua sangat berarti dan begitu memotivasi untuk tetap berkarya
(Terimakasih bagi yang udah follow)

Kia mengambil kertas yang terletak di halaman rumah.entah siapa yang membuang kertas sembarangan

'kau dan bayi mu itu akan mati!!!berani merebut,maka harus berani kehilangan!!see you pemben-ci-mu!!"

Kia memegang dadanya, mencoba melihat sekitar,entah siapa yang mengirim ini,kia mencoba tenang,kia benar -benar tak mengetahui maksud dari kertas yang dirinya pegang,siapa yang merebut?kia tak mengetahui nya.

Melihat ada tempat sampah kita membuang nya di sana,lalu bergegas masuk ke dalam rumah,hari sudah semakin sore,hawa dingin menyelimuti kia,

Namun ,belum beberapa langkah seseorang melempar sesuatu berupa kotak, membuat kia terkejut,dengan gemetar kia membuka kotak itu,tangan kia bergetar

Kia menutup mulutnya,ada bangkai anak kucing yang bersimbah darah di dalam kotak.dengan keras kia membuang kotak itu kia menangis,hingga suara tangisannya di dengar oleh Tina di dalam.

Tina menghampiri kia yang telah menggigil ketakutan "nona kenapa?"tanya kia khawatir.

Apalagi keringat dingin kia membuat tina panik.

Dengan tangan gemetar kia menunjuk kotak yang tergeletak di hadapan nya.tina yang paham pun melirik kotak dan melihat isi di kotak,dan Tina memegang dadanya terkena.entah siapa yang melakukan ini, penjaga an di luar rumah sangat banyak tapi kenapa Masi bisa kecolongan.

"Astagfirullah."

Tina membawa kia kedalam mencoba menenangkan kia yang ketakutan,setelah Tina memberikan kia air baru lah kia bisa sedikit tenang.

"Jangan khawatir,ada bik Tina di sini."ucap Tina lembut.

Mata kia berkaca-kaca menatap wajah teduh Tina"bagaimana kalau orang itu mengincar anakku bik,bahkan anakku belum melihat dunia.aku takut bil."

Tina mengusap wajah kia penuh perhatian "jangan khawatir bik Tina akan selalu bersama kia,jadi untuk masalah ini biar tuan Bean yang menyelesaikan nya."

Kia mengangguk cepat,walau dalam hati kia merasa takut setengah mati,tapi kita mencoba untuk tidak stress karna ini akan berpengaruh pada sang bayi.

"Sekarang non kia mau apa?"tanya Tina

"Makan.",hanya satu kata yang bisa kia ucapkan,teror itu benar -benar membuat dirinya terguncang.

"Bibik ambil makanan dulu,non kia tunggu di sini ya."ujar Tina berjalan menuju dapur

Kia menunggu dengan menatap kesembarangan arah,

"Ini non di makan ya."

Dengan senyuman kecil kia lahap memakan makanan hingga habis,setelahnya duduk di sofa di temani Tina,kia sekarang jadi takut mana-mana sendiri sekarang Tina menemani kia dengan duduk di sebelah kia,awal nya Tina menolak,namun melihat tatapan kia yang Masi ketakutan membuat tina mengurungkan niatnya .

mr.bean Ibrahim  End|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang