Chapter 24 Harapan Maira

15 5 7
                                    

Chapter [24] Harapan Maira

HAPPY READING!!!
🌙🌙🌙


Jam istirahat sudah berbunyi beberapa menit yang lalu, semua para penghuni sekolah sedang sibuk mengisi perut kosong mereka, berbaris-baris untuk bisa mendapatkan makanan yang ingin mereka beli.

Dari sekian banyak makanan di kantin sekolah, tidak ada satu pun yang menarik napsu makan Maira. Buktinya sedari tadi ia hanya bekacak pinggang sambil melirik satu persatu stand makanan yang ada di sana.

"Ya elah, lo tinggal makan aja apa susahnya sih," raung Aidan yang sangat merasakan kelaparan, pasalnya tadi pagi ia tidak sempat untuk sarapan.

"Lo kalau mau makan, makan aja. Kenapa ribut banget tuh mulut."

"Jesika Albrenna, pacar kesayangan Regan Arkhana. Lo lupa kalau Maira se berpengaruh itu buat Vino?" tukas Aidan dengan senyuman dibuat-buat.

Maira memang sangat berpengaruh untuk Vino, jika gadis itu belum mendapatkan makanan yang ingin ia makan maka Vino juga tidak akan memesan makanan dan jika kalian bertanya kenapa tidak Aidan saja yang duluan, itu karena Aidan sangat sulit untuk mendapatkan bangku kosong. Jadi, cowok itu akan mengandalkan Vino agar mereka semua bisa menikmati makan siangnya.

"Ra lo nggak mau bunuh gue di sini 'kan?" keluh Aidan yang sibuk memegang perutnya.

"Aku udah sarapan tadi pagi."

"Kenapa nggak lo bilang dari tadi bego," cecar Aidan menahan amarahnya. Sedangkan Maira hanya menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Vino bantuin gue, ambilin bangku kosong gue mau pesan makanan dulu." Tanpa menunggu jawaban dari Vino, Aidan langsung berlari menuju stand bakso untuk memesannya.

"Kamu bantuin Aidan sana, kasihan dia dari tadi perutnya keroncongan," suruh Maira pada Vino.

"Lo nggak makan?" tanya Vino untuk memastikan dan hanya anggukkan kepala yang gadis itu berikan pada Vino.

"Rena, kamu nggak makan?" tanya Maira beralih pada gadis yang sedari tadi berada digandengannya.

"Sebenarnya gue masih kenyang sih, kita beli cemilan aja yuk di warung belakang," ajak Rena yang langsung menarik lengan Maira.

Regan yang melihat pacarnya langsung pergi begitu saja, membuat cowok itu mengelus dada mencoba bersabar. Apa Rena melupakan dirinya yang sudah memiliki pacar ini? Bahkan gadis itu tidak mengucapkan sepatah kata pun sebelum dia pergi. Sungguh miris sekali nasib Regan, ia jadi membayangkan ucapan Aidan tadi pagi dan bergidik negeri.

"Lo kenapa? Ayo kita cari bangku buat Aidan." Vino sedari tadi emang menyaksikan pergerakan dari Regan, dia juga kadang kasihan kenapa bisa sahabatnya itu jatuh cinta dengan cewek modelan Rena. Udah galak, nggak mau kalah, keras kepala, dan kadang cuek sama pasangan sendiri.

Untung gue masih jomblo, batin Vino tersenyum bangga.

"Lo juga ngapain senyum sendiri?"

••••

Di dalam kelas Julian masih setia duduk di bangkunya, keadaan kelas saat ini sangat kosong karena hanya ada dirinya sendiri.

MAIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang