Chapter [ 18] Tangisan
Hallo selamat malam minggu semunya🙌
Gimana nih malam ini, tim jalan sama pacar atau tim rebahan di rumah??
Karena ini malam minggu jadii aku bakalan up dua bab, buat apa??? Tentunya buat temenin malam minggu semua💙SELAMAT MENIKMATI!
HAPPY READING!!!
🌙🌙🌙Maira merebahkan tubuhnya di atas kasur dengan menutup kedua matanya, ia merasakan lelah di sekujur tubuh mungilnya. Untuk saat ini Maira tidak main hujan karena hujan itu sendiri yang tak kunjung turun, bahkan gadis itu sengaja melambatkan langkah kakinya agar bisa bermain hujan. Cuaca hari ini sepertinya sama dengan isi hati Maira, tidak bahagia, tidak juga sedih. Ini terlihat semu.
Dilihat layar HP yang menampilkan jam, ia pun segera bangkit dari tidurnya berjalan menuju dapur untuk mencari sesuatu yang bisa ia makan.
Semua pintu kulkas sudah dibuka oleh Maira bahkan tudung nasi pun juga ia buka. Di sana tidak ada apa-apa untuk ia makan. Perutnya sudah keroncongan.
"Bunda belum masak ternyata," celetuk Maira kembali menutup tudung nasi.
"Udahlah jajan di Supermarket aja deh." Kaki mungil gadis itu kembali berlari menuju kamar untuk mengambil dompet dan payung kesayangannya.
Senandung kecil tercipta dari bibir pink milik Maira, ia berusaha untuk menghibur dirinya sendiri. Saat tangannya ingin meraih knop pintu, pergerakan Maira terhenti karena Manda yang lebih dulu membuka pintu tersebut.
"Mau ke mana?" tanya Manda saat melihat Maira yang masih mengenakan seragam sekolah sudah berdiri di depannya dan jangan lupakan tangan yang sudah memegang payung berwarna biru laut.
"Maira mau jajan, kak Manda mau nitip?"
"Nggak usah jajan, udah mau hujan."
"Maira lapar kak, mau masak tapi malas. Maira capek," jalasnya dengan wajah sedih.
"Biar gue yang masak."
"Kak Manda masak aja, aku mau jajan sebentar."
"Percuma gue ngomong sama lo, ya udah sana. Habis itu cepat balik kalau bisa sebelum hujan kamu udah di rumah." Madan segera masuk ke dalam rumah dan ia akan memutuskan untuk istirahat sejenak sebelum masak.
Tadi pagi Dea memang buru-buru pergi ke butik karena ada seorang pelanggan yang ingin mendisain baju pernikahan. Jadi, ia tidak sempat untuk memaksakan makanan untuk mereka berdua makan siang.
Di lain tempat Maira masih saja asyik bersenandung dan sesekali mendongak ke atas menatap langit yang masih setia berwarna hitam.
"Sonia?" Suara itu membuat langkah kaki Maira terhenti, ia begitu mengenali suara yang baru saja didengarnya.
Maira pun mengedarkan pandangan untuk mencari sumber suara dan ketemu. Alangkah terkejutnya Maira saat mendapati Julian yang sedang berpelukan dengan gadis lain.
"Kak Julian?"
"Ini beneran Sonia?"
"Iya kak, aku Sonia."
![](https://img.wattpad.com/cover/248388694-288-k164698.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MAIRA
Teen FictionMaira Alkaura, gadis remaja yang begitu optimis mengejar cinta dari seorang Julian Mahendra. Namun, Maira keakan tuli dengan perasaan Marvino Gentara untuk dirinya, yang merupakan teman lelakai Maira yang begitu dekat dengannya. Akankah Maira berha...