Chapter 28 Pasar Malam

23 17 3
                                    

Chapter [28] Pasar Malam

HAPPY READING!!!
🌙🌙🌙

Kali ini, berikan aku kesempatan untuk mendekatimu

Julian Mahendra

Hiruk piruk ramainya orang memenuhi sebuah lapangan luas yang menjadi tempat berdirinya pasar malam hari ini. Banyaknya orang berdatangan untuk menghibur diri, terkhususnya pasaran remaja yang lagi kasmaran.

Sonia tertawa bahagia di atas bianglala, menikmati indahnya pemandangan malam hari dari atas. Sesekali gadis itu memfoto segala hal yang menurutnya menarik dan memperlihatkannya pada Julian.

"Kak cantik kan gambarnya?"

"Cantik."

"Kak Julian, habis dari sini aku mau beli gulali. Boleh?"

"Jangan gulali, terlalu manis."

"Kali ini aja, boleh ya kak."

Julian menganggukan kepala dan berkata, "Boleh kalau makannya berdua."

"Nggak masalah yang penting aku pengen gulali."

Baik Sonia maupun Julian, keduanya kembali terdiam menikmati indahnya pemandangan dari dalam bianglala.

Hingga akhirnya, waktu mereka pun habis sehingga kedua remaja itu turun. Julian membantu Sonia keluar dengan memegang lengan gadis itu.

"Makasih kak. Sekarang kita cari gulali," ajak Sonia menarik tangan Julian untuk mengikutinya, mengintari luasnya pasar malam.

"Bang, gulali nya satu," pesan Julian kepada penjual gulali.

"Mau yang udah jadi atau dibuat yang baru?"

"Bikin yang baru aja Bang, tapi rasa strawberry ya." Sonia berujar dengan senyuman yang tak hilang dari kedua sudut bibirnya.

"Siap, sebentar saya buatkan."

"Pengen banget kayaknya," goda Julian melirik Sonia. Lihatlah gadis itu bahkan tak henti-hentinya menatap ke arah gulali yang sedang berputar.

"Aku udah lama banget nggak makan gulali ini, selalu nggak dibolehin sama Mama," lontar Sonia sedikit cemberut.

Julian mengacak gemas rambut Sonia.

"Jangan diacak dong kak, berantakan jadinya."

"Gak papa, kamu tetapi cantik kok."

Penjual yang mendengar pun jadi ikut tersenyum malu, padahal yang dibilang cantik itu Sonia bukan dia.

"Nih mbak permennya," ujar penjual dengan memberikan gulali berukuran besar di depan wajah Sonia. Dengan senang hati, gadis itu menerimanya.

"Makasih bang," ujar Julian setelah membayar.

"Sama-sama."

Mereka kembali mengelilingi keindahan pasar malam yang selalu ramai oleh pengunjung.

"Kita pulang sekarang Sonia, udah jam 10."

MAIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang