Chapter [03] Alunan Jalan
HAPPY READING!!!
🌙🌙🌙Semua siswa berhamburan keluar dari kelas masing-masing, saat mereka telah melewati waktu berjam-jam dengan pelajaran. Ada yang merasa senang karena bisa pulang dan beristirahat, ada juga yang sedih karena berpisah dengan temannya untuk sementara waktu, dan ada juga yang merasa lelah karena semua energinya terkuras saat belajar.
Di salah satu koridor ada seorang gadis manis berlari dari kelasnya menuju kelas seberang, saat di ambang pintu, dia menyaksikan pemandangan yang selalu membuat kupu-kupu terbang dari perutnya. Hanya melihat saja, mampu membuatnya sebahagia ini. Bagaimana jika perasaannya akan terbalaskan, mungkin ia akan menjadi perempuan paling bahagia di dunia.
Di sudut bangku belakang, seorang lelaki tampan dengan novel yang selalu berada di tangannya, sedang sibuk menjejerkan matanya ke arah rangkaian tulisan di novel itu, terlihat bulu mata yang lurus nan panjang, warna kulit kuning langsat, rahang yang begitu tegas dan bentuk wajah yang sempurna.
Kakinya melangkah menghampiri dan memberanikan diri duduk di sebelah cowok itu. Dengan pandangan mata yang tak lepas darinya. Kedua sudut bibirnya kembali mengembang dan tangannya mengeluarkan sebuah notes kecil berwarna ungu lalu menuliskan sesuatu di sana dan meletakannya di atas buku. Maira seakan melupakan kejadian tadi yang telah melukai hatinya.
"Julian, baca novel apa?" Basa-basinya karena ia merasa canggung.
"Punya matakan? Bisa baca?"
Jawaban itu sangat menohok hati Maira, ia berusaha untuk tetap terlihat biasa saja, walau hatinya terasa perih.
Maira pun kembali diam.
Rena datang di waktu yang tepat, tangannya menarik tangan Maira menjauh dari cowok yang tidak punya hati itu.
"Lo nggak ada capek-capeknya apa?" kesal Rena memarahi Maira.
"Aku cuma pengen li-"
"Udah, mending kita pulang," potong Rena sebelum dia mendengar ucapan yang selalu dia dengar dari Maira.
"Lo berdua dari mana?" tanya Aidan dan Vino kompak.
"Biasa, gue cari anak ayam dulu," jawab Rena melirik ke arah Maira yang sepertinya menahan rasa kesalnya.
"Ra, ayo pulang," ajak Vino.
"Cepat banget, nggak mau main dulu?" tanya Aidan pada Vino, padahal dia sudah berencana untuk pergi nongkrong di tempat biasa. Warung buk Tia.
"Hari ini libur dulu, gue ada urusan sama nyokap."
"Ayo Ra," lanjut Vino membawa gadis itu menuju halte bus.
"Regan, lo tau kenapa sayuran warna hijau?" tanya Aidan sambil melihat kepergian Vino dan Maira.
"Karena memiliki zat klorofil."
"Salah."
Regan mengerutkan keningnya karena bingung, ia melirik ke arah Rena untuk meminta jawaban, tapi sayangnya gadis itu tidak peka dengan keadaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAIRA
Dla nastolatkówMaira Alkaura, gadis remaja yang begitu optimis mengejar cinta dari seorang Julian Mahendra. Namun, Maira keakan tuli dengan perasaan Marvino Gentara untuk dirinya, yang merupakan teman lelakai Maira yang begitu dekat dengannya. Akankah Maira berha...