Chapter [02] Sebuah Rasa
HAPPY READING!!
Semua para siswa-siswi SMA Gemilang sedang menjalani pembelajaran yang sangat menguras otak mereka, kecuali kelas Maira. Sepertinya mereka sedang mendapati jam kosong sehingga kesempatan ini tidak akan disia-sia kan oleh Maira untuk mengintari luasnya sekolah, hal yang paling ia sukai dari sekolah ini adalah memiliki banyak taman kecil serta luasnya lapangan.
Ia sangat bosan bila hanya duduk berdiam diri tanpa melakukan apapun. Jika siswa pada umumnya akan bermain ponsel, maka Maira akan bermain dengan isi pikirannya sendiri, dia tipekal orang yang tidak terlalu mempedulikan segala hal yang ada di dalam ponsel tersebut.
Saat ingin melewati perpustakaan, Maira mendengar suara seseorang berbicara, suara itu berasal dari gudang tua yang ada di depannya, dengan rasa ragu dan penasaran, Maira mencoba mendekat untuk melihat apa yang terjadi di dalam gudang. Setau Maira gudang itu sudah lama tidak dipakai dan sudah lama tidak dibuka, entah apa alasannya Maira pun tidak tau.
Suasana yang begitu sunyi membuat bulu kuduk Maira merinding, ditambah lagi dengan embusan angin kecil yang menerbangkan beberapa helai rambutnya. Angin itu terasa dingin, padahal di luar cuaca sangat panas. Pandangan Maira beralih ke arah jendela yang memperlihatkan sebuah meja, di atas meja itu ada satu kotak nasi berwarna hitam yang tertutup.
Aku nggak salah liat, kan? batin Maira mempertajam penglihatannya.
"Ngapain lo di situ?" Suara cowok yang menginstruksi Maira dari belakang, membuatnya langsung membalikan badan.
"Regan! ngagetin aja." Maira memejamkan matanya sebentar sembari mengelus dadanya.
"Lo liat apaan?" tanya Regan mencoba mengintip dari jendela. Dia adalah Regan Zulfi Arkhana, kekasih dari Rena sahabat Maira.
"Aku tadi liat ada kotak nasi di sana," jawab Maira.
"Mana? Nggak ada tuh." Regan beralih melirik Maira yang ada di belakangnya. "Lo bohongin gue kan?" lanjutnya sambil memicingkan mata curiga.
"Aku nggak bohong." Maira kembali melihat ke dalam gudang, ia begitu yakin kalau yang dilihatnya barusan itu kotak nasi.
"Lo berdua ngapain?" Suara gadis yang ada di belakang mereka membuatnya terkejut dan berteriak ketakutan.
"SETANNN!" Rena langsung membekap mulut Regan dan Vino juga membekap mulut Maira.
"Kalian berdua bisa diam nggak, sih? Kalau guru dengar gimana?" marah Rena yang sebenarnya dia juga kaget dengan teriakan dari sahabat dan kekasihnya.
"Kalian berdua ngapain di sini?" tanya Rena untuk yang kedua kalinya. Setelah menjauhkan tangannya dari mulut Regan.
"Aku mau ke UKS."
"Mau ke perpustakaan." Regan dan Maira menjawab pertanyaan itu dengan kompak.
"Terus ngapain ngintip gudang?" Kali ini Vino yang bertanya.
"Tau nih, si Maira, katanya tadi dia liat ada kotak nasi di atas meja, tapi pas gue liat nggak ada." jelas Regan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Perasaan lo aja itu, mana ada kotak nasi di sana, jelas-jelas itu gudang ke kunci." Vino menarik tangan Maira membawa gadis itu kembali masuk ke dalam kelasnya, begitupun dengan Rena yang juga menarik tangan Regan untuk masuk kedalam kelas.

KAMU SEDANG MEMBACA
MAIRA
Ficção AdolescenteMaira Alkaura, gadis remaja yang begitu optimis mengejar cinta dari seorang Julian Mahendra. Namun, Maira keakan tuli dengan perasaan Marvino Gentara untuk dirinya, yang merupakan teman lelakai Maira yang begitu dekat dengannya. Akankah Maira berha...