Chapter 08 Sedikit Cerita

100 45 199
                                    

Chapter [08] Sedikit Cerita

HAPPY READING!!!!
🌙🌙🌙

Maira masih setia berdiam diri di taman, membiarkan tetesan air itu membasahi tubuhnya. Gadis itu seperti kelelahan, dengan tatapan mata yang begitu sayu dan bibir yang sudah pucat pasih.

Maira sangat bersyukur, karena hujan kali ini tidak datang bersama petir. Ia hanya datang sendirian sama halnya seperti keadaan Maira saat ini.
Gadis itu menatap ke atas langit dengan perasaan yang begitu hancur.

Aku tidak membenci hujan, tapi aku benci kenangan yang dibawa hujan, batin Maira meringkuk kedinginan.

"Maira, ternyata lo di sini." Vino langsung memberikan jaket yang dikenakannya kepada Maira, meski Maira telah basah kuyup. Setidaknya itu dapat mengurangi rasa dingin yang Maira rasakan. Pikir Vino.

"Vino, aku rindu ayah." Kalimat itu langsung membuat Vino memeluk Maira.

"Ra, dengarin gue. Gue tau lo kangen sama ayah lo, setidaknya lo juga nggak harus nyiksa diri lo sendiri. Lo tau kan kalau ayah lo itu nggak mau anaknya sakit."

"Kalau ayah nggak mau anaknya sakit, terus kenapa dia pergi ninggalin aku? Apa itu tidak menyakitiku?" Vino hanya diam, apa yang diucapkan oleh Maira itu ada benarnya. Tapi tetap saja, ia semakin menyakiti dirinya sendiri.

"Kalau gitu kita pulang ya, bunda lo pasti khawatir." Vino membantu Maira untuk berdiri dan menuntun gadis itu menuju motornya.
Mereka berdua pun akhirnya pergi meninggalkan taman.

Maira menyandarkan pipinya pada pundak Vino sembari menutup kedua matanya, Vino memperhatikan Maira dari kaca spionnya dan meraih tangan gadis itu untuk memeluknya, takut kalau Maira beneran tidur.

Gue nggak tau sesakit apa yang lo rasain saat ini, batin Vino melajukan motornya.

"Vino kok kamu bisa tau kalau aku ada di taman?"

"Gue hanya mengikuti kata hati."

"Berarti hati Vino punya GPS ya."

Vino tertawa, "bukan gitu, Ra," lanjutnya. Maira pun juga ikut tertawa.

"Habis dari ini nanti mandi pakai air hangat, pakai baju hangat dan jangan lupa minum Cokelat hangat."

"Siap bos." Vino tersenyum membalas ucapan Maira.

••••

"Assalamu'alaikum," Maira membuka pintu rumahnya.

"Wa'alaikumussalam." Dea muncul dari balik dinding, sepertinya ia habis dari dapur.

"Main hujan lagi." Maira menyalimi tangan Dea dengan senyuman andalannya.

"Sama siapa kamu pulang?"

"Sama Vino, tapi Vinonya langsung pulang, katanya ada urusan," jelas Maira.

"Kalau gitu sekarang kamu mandi, Bunda udah siapin air hangat buat kamu." Dea sudah yakin kalau anaknya ini pasti akan main hujan lagi, semenjak ia ditinggal oleh ayahnya Maira jadi sering mandi hujan, itu pun kalau hujannya tidak bersama petir.

MAIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang