Chapter [19] Mencoba menjauh
HAPPY READING!!!
🌙🌙🌙"Sana masuk langsung bersih-bersih," suruh Vino kepada Maira.
"Bawel banget," cibir Maira yang langsung berlari masuk ke dalam rumahnya.
Vino tersenyum melihat tingkah Maira yang begitu menggemaskan, ia pun segera berlalu dari sana dan pergi menuju rumahnya.
"Assalamu'alaikum," salam Maira saat membuka pintu rumah.
"Wa'alaikumussalam, kok lama Ra?" tanya Manda yang baru saja keluar dari dapur.
"Nunggu hujan dulu kak."
"Tumben banget, biasanya juga main hujan."
"Lagi ngambek sama hujan, oh iya kak Manda udah masak?"
"Udah, sana ganti baju dulu baru makan."
"Dengan senang hati." Maira pun berlari menuju kamarnya.
Saat gadis dengan surai hitam berbalik badan menuju kamar, Manda dengan reflek berteriak histeris saat melihat rok dan kaki Maira yang kotor karena cipratan air.
"YA AMPUN MAIRA, LO KALAU NGGAK MAU MAIN HUJAN SETIDAKNYA JANGAN MAIN GENANGAN AIR," hardik Manda menatap geram ke arah Maira.
"Ampun kak," ujar Maira segera lari menuju kamar.
Di dalam kamar Maira mengganti pakaiannya dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan kaki yang terlihat sangat kotor.
Setelah selesai ia pun segera kembali berlari menuju dapur, perutnya sudah sangat kelaparan sejak pulang sekolah tadi.
"Emmm, tahu kecap," tutur Maira dengan mata yang berbinar-binar. Manda membantu Maira untuk mengambil nasi dan lauk pauknya. Jangan lupakan tatapan kesal Manda masih ia perlihatkan untuk Maira.
"Kak Manda emang ter the beast."
"Anak Bunda udah makan?" tanya Dea yang sepertinya baru pulang dari butik.
"Ini kita mau makan Bun, bunda sendiri udah makan?" Manda memberikan piring yang sudah ia isi itu kepada Maira dan beralih menatap Dea yang masih setia berdiri di ujung pintu dapur.
"Bunda udah makan tadi sama tante Viola."
"Bunda udah ketemu mama Viola?" Maira menatap ke arah Dea yang sudah duduk di sampingnya.
"Iya, tadi pas bunda mau pulang ketemu sama Viola yang kebetulan ada di sekitaran butik bunda."
"Jadi pengen ketemu sama mama Viola," lontar Maira dengan mulut penuhnya.
"Kapan-kapan kita main kerumahnya ya, sekarang kamu makan dulu nasinya."
Diantara Manda dan Maira hanya Maira lah yang paling dekat dengan Viola, mungkin karena ia berteman dengan anak semata wayang Viola. Sedangkan Manda tidak terlalu akrab, bahkan Manda memanggil Viola dengan sebutan Tante, tidak seperti Maira yang memanggilnya dengan sebutan Mama.

KAMU SEDANG MEMBACA
MAIRA
Ficção AdolescenteMaira Alkaura, gadis remaja yang begitu optimis mengejar cinta dari seorang Julian Mahendra. Namun, Maira keakan tuli dengan perasaan Marvino Gentara untuk dirinya, yang merupakan teman lelakai Maira yang begitu dekat dengannya. Akankah Maira berha...