Chapter 10 Berkumpul Bersama

101 45 177
                                    

Chapter [10] Berkumpul Bersama

HAPPY READING!!!
🌙🌙🌙

Hari semakin sore, memperlihatkan indahnya pemandangan langit yang begitu menawan. Saat ini Maira dan teman-temannya sedang berada di halaman rumah Vino yang terbilang cukup luas. Vino sengaja menyuruh papa-nya dulu untuk membuat sebuah gazebo untuk dirinya saat kumpul bersama temannya.

Rena dan Maira saling menegadahkan kepalanya menatap keindahan langit yang begitu cantik, bahkan keduanya pun juga mengambil foto langit itu untuk ia abadikan di dalam ponselnya masing-masing.

"Rena, kamu tau nggak?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Rena, kamu tau nggak?"

"Apa?"

"Tadi aku ke dapur, terus aku lihat ada kotak bekal yang pernah aku liat di gudang itu ada di dapur Vino."

"Ya ampun, Ra. Lo itu ya, siapa tau aja itu memang kotak yang mirip, 'kan orang banyak yang jual." Maira sempat terdiam dengan ucapan Rena, apa yang dibilangnya itu benar juga. Siapa tau saja itu memang benar kotak yang sama.

"Udahlah Ra, nggak usah dipikirin, nggak penting juga kan."

"Lo berdua ghibahin gue ya?" sahut Aidan yang tiba-tiba duduk di samping Rena.

"Dihhh ... kayak nggak ada kerjaan aja gue ghibahin lo."

"Siapa tau aja kan, lo terpesona sama gue," jawab Aidan dengan kepercayaan diri yang tak pernah hilang dari cowok itu.

"Selera cewek gue tinggi, nggak kayak selera lo sana sini mau," sembur Regan yang mendorong Aidan untuk menjauh dari Rena. Sedangkan Maira dan Vino hanya tertawa menyaksikan tingkah aneh dari ketiga sahabatnya itu.

"Oh iya, Rena, bunda aku mau pergi keluar kota sama kak Manda, katanya ada urusan. Jadi, aku nginap di rumah kamu, ya." Maira memberikan tatapan memohon kepada Rena agar mengizinkannya untuk menginap dirumahnya beberapa hari ke depan.

"Lo nggak perlu natap gue kayak gitu, tanpa lo minta pun udah pasti gue kasih izin."

"Kalau gitu gue juga, ya."

"NGAPAIN?" teriak Maira dan Rena bersamaan, membuat Aidan sedikit bergetar dan mengorek kupingnya.

"Gila, paduan suara yang mengguncangkan gendang telinga."

"Rasain lo," ucap Regan dengan gelak tawanya.

Mereka semua sangat menikmati waktu bersama, tertawa bersama, bahkan sesekali mereka juga membully Aidan yang begitu empuk untuk dijadikan sasaran. Regan yang selalu menggegam tangan Rena, Aidan yang selalu memberikan candaan dan Vino yang juga menatap Maira dengan tatapan penuh makna yang tanpa disadari oleh mereka semua termasuk Maira.

Vino merasa sesak di dalam dadanya bila mengingat hal yang selalu ia takuti, di mana ia akan kehilangan semuanya termasuk Viola dan Maira. Bagi Vino mereka berdua adalah wanita yang sangat spesial yang selalu Vino sayangi.

MAIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang