Chapter 05 Sekotak Brownies

123 43 220
                                    

Chapter [05] Sekotak Brownies

Happy READING
🌙🌙🌙

Aku mengenalimu tanpa sengaja, dan menyukaimu dengan sengaja.

~Maira Alkaura~

Saat ini, Maira sedang berada di dalam kamar. Dia terlihat sangat bahagia, sepertinya malam ini akan menjadi malam yang tidak akan pernah dilupakannya.

"Aku nggak nyangka kalau tangan ini akan kamu gandeng," gumam Maira tersenyum melihat telapak tangannya.

"Kalau bisa waktu diputar lagi, aku pengen mengabadikan moment itu ke dalam foto."

"Moment apa?" tanya Manda yang tiba-tiba muncul dari balik pintu.

"Kak Manda ngagetin aja."

"Moment apa, Ra?"

"Kepo, ya?" goda Maira dengan wajah tengilnya.

"Nih, Seblak lo. Tadi bunda yang beliin." Manda menyerahkan sebungkus Seblak yang ada di tangannya ke Maira.

"Terus bundanya mana?" tanya Maira sembari mengambil Seblak itu.

"Katanya dia mau singgah tempat buk Ratna, nanti dia pulang." Maira hanya mengangguk sebagi jawaban.

"Habisin, terus tidur, jangan keluyuran lagi."

"Siap."

Manda keluar dari kamar adiknya dan berjalan menelusuri ruang tamu, sepertinya dia akan bersantai dengan televisi yang ada di ruangan itu.

Maira yang melihat Manda sudah keluar dari kamar, langsung berdiri dan menutup pintu, dia mengeluarkan ponselnya dan mencari kontak seseorang. Setelah menemukan yang dicarinya, jari lentik gadis itu sibuk dengan keyboard yang akan merangkai kata-katanya.

Renaluv💙

Rena, aku mau cerita.

|Send

Cerita apa?"

Aku tadi pulang sama Julian, dia gandeng tangan aku, habis itu rapiin rambut aku. Rasanya aku pengen teriak.

|Send

Gue tau lo suka sama Julian, setidaknya lo harus normal, bisa nggak.

Aku nggak bohong and halu, ini nyata. Selama ini aku nggak pernah bohongkan soal Julian sama kamu.

|Send

Demi apa? Lo serius? 😱

Iya Rena, aku serius.

|Send

Berarti ada kemajuan dong perjuangan lo selama ini 😜

Sepertinya begitu.

|Send

Maira mematikan ponselnya, dia jadi tidak sabar untuk bertemu dengan Julian besok di sekolah. Dia ingin menyapa cowok itu dan memberikannya brownies cokelat sebagai tanda terimakasih darinya.

Di saat dirinya sedang berangan-angan, Maira jadi kepikiran dengan Vino, dia telah membohongi cowok itu. Perasaannya tidak enak, mau bagaimanapun juga dia harus meminta maaf atas kebohongan yang sudah ia perbuat. Maira berencana untuk membuatkan Vino brownies cokelat juga dan dia harus menceritakan semuanya dengan Vino.

MAIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang