Bab 59. Acara Penting

1.6K 234 51
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Suara alunan musik lembut terdengar di sebuah ruangan berwarna pink, dengan aksen bunga sakura di setiap dindingnya.

Rakha menatap Mala yang sedang tertidur lelap, sembari membelai perut buncit sang istri.

"Boy! kamu sengaja ya ngerjain Dady? kamu punya dendam pribadi ya sama Dady?" ucap Rakha setengah berbisik, dia tak ingin membangunkan Mala. "Tapi Dady minta kita selesaikan masalah ini hanya berdua saja! jangan libatkan Momymu, apa kamu tidak kasian melihatnya kesakitan seperti itu?" Rakha berbicara pada calon anaknya.

"Kha!" Mala ternyata mendengar celotehan suaminya. "Jangan marahi dia!" Mala membelai rambut suaminya yang belum berhenti mengelus perutnya.

"Aku ngga memarahinya La, aku cuma memperingatkan!" ucap Rakha sambil meringis memperlihatkan deretan giginya yang putih. "Besok ada acara penting, jangan bikin ulah ya boy!" bisiknya sangat pelan agar MAla tak mendengarnya.

Mala tak mampu menahan tawanya lagi. Melihat suaminya memarahi anaknya, yang bahkan belum lahir. "dasar!"

"Tapi beneran sayang, kemarin dia sedikit keterlaluan! dia ngga hanya nge-prank aku tapi semua anggota Zero!"

Flashback

Suasana tegang mendadak berubah menjadi penuh kebingungan ketika Mala tiba-tiba berteriak dari kursi penumpang, "STOP! Hentikan mobilnya!"

Ares, yang sedang menyetir dengan penuh konsentrasi, refleks langsung menginjak rem. Mobil berhenti mendadak, membuat motor-motor di belakang mereka ikut kaget dan mengerem mendadak. Namun, sayangnya, Aden dan Nio yang berada di belakang tak sempat menyeimbangkan motor,mereka terjerembap masuk ke dalam got di sisi jalan.

"Aduh!" teriak Aden yang terduduk di dalm got.

"Kenapa ngerem mendadak woy!" teriak Nio yang berusaha bangkit dari got dengan wajah kotor dan pakaian basah. Berjalan menghampiri mobil.

Rakha yang sedang panik langsung mengalihkan fokusnya ke Mala. "Ada apa, Sayang? Apa sakitnya makin parah?" tanyanya penuh kekhawatiran.

Mala malah menatapnya dengan ekspresi tenang sambil tersenyum kikuk.. "Kha, kontraksinya hilang. Kita pulang aja, ya?"

Rakha terdiam sejenak, tak percaya dengan yang didengarnya. "Tapi, La, kita udah hampir sampai rumah sakit. Apa nggak sebaiknya kita cek dulu?"

"Aku baik-baik aja, Kha. Mungkin ini cuma kontraksi palsu lagi. kita pulang ya?" jawab Mala sambil tersenyum, meski wajahnya masih terlihat lelah.

Setelah beberapa detik berpikir, Rakha akhirnya mengalah. Ia mengangguk dan tersenyum, "Baiklah, kalau kamu yakin nggak apa-apa. Kita pulang."

Mereka pun berbalik arah, kembali ke rumah. Sementara itu, para anggota Zero akhirnya bisa bernafas lega meski terlihat sedikit berantakan, terutama Aden dan Nio

'MALA'ikat Tak BersayapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang