TL 31

1.2K 207 195
                                    

Gracio menyusuri setiap sudut ruangan ia berdecak ketika tak menemukan Shani dimanapun Gracio menuruni anak tangga menghampiri Jinan dengan es kelapanya, Jinan tersenyum kecil suasana hatinya sedang bagus hari ini karena Cindy tiba-tiba saja mengijinkannya untuk membeli kaset game keluaran terbaru ia sangat menginginkan kaset itu

Gracio mendudukan dirinya di kursi santai sebelah Jinan mereka baru saja turun dari pulau padar lebih awal dibanding yang lainnya Gracio kira Shani sudah pulang lebih dulu karena ia tak melihatnya tadi, seharian ini Shani mengacuhkannya bahkan tak mau menatapnya sama sekali

"Gue udah hubungin shella, dia gamau terlibat tapi dia akan terus berusaha deketin ara" Gracio membenarkan letak kacamatanya

"Baguslah kita bisa manfaatin kesempatan ini dengan maksimal" ujar Gracio meyakinkan dirinya sendiri

"Lo liat shani nan?" Kening Jinan mengerut ia menoleh pada Gracio

"Bukannya dia masih jalan jalan? Gue pikir lo sama dia" Gracio menggeleng pelan

"Gue juga gatau dia tiba tiba aja ngilang di belakang" Jinan mengedarkan pandangannya ia mengamatinya sebentar sebelum akhirnya menepuk pundak Gracio

"Dia sama ara!" Leher Gracio langsung berputar ia berdiri seraya berjalan mendekat mengikuti arah tunjuk Jinan

Air wajahnya berubah melihat Shani dan Ara berjalan beriringan di depannya ada Oniel yang sibuk mengambil gambar mereka diam diam, sesekali Oniel tersenyum melihat foto hasil tangkapannya Ara dan Shani terlihat sangat serasi, hal ini jelas membuat Gracio meradang hampir seharian ia di acuhkan dan sekarang ia melihat pemandangan yang membuat penglihatannya terganggu

"Let's goo snorkeling!" Seru Zee semangat memutar mutar kemejanya di udara

"Di bawah laut ini pasti banyak ikan-ikan bagus, kalian kalo mancing dapet ikan langsung di goreng atau di lepas lagi?" Tanya Zee tiba-tiba berjalan mundur menatap mereka semua

"Kaga ada pertanyaan yang lebih penting?" Sambar Cindy membuat Zee sedikit mempoutkan bibirnya

"Di lepas-" belum selesai menjawab Gaby dibuat kaget karena Zee bersorak

"Jangan sengaja menaruh luka pada ikan kalo itu cuma untuk kepentingan pribadi, ka gaby tau ikan sangat terluka dia kira umpan itu bisa membuat dia senang tapi ternyata dibalik indahnya harapan selalu ada duri yang tajam" Ara mendongkak menatap Zee yang hanya membalas tatapannya dengan senyuman singkat

"Tapi ikan sendiri yang datang jadi apa salahnya pemancing?" Semuanya saling melempar tatap ketika Shani membuka suaranya

"Bener ka, karena ikan gatau kalo dia akan terluka dia datang dengan harapan lalu pergi dengan luka!"

Tatapan keduanya bertemu sedikit dingin membuat suasana berubah Anin hanya menghela nafas pelan apa maksud Zee kenapa dia sangat berani membuka perdebatan dengan Shani, Anin mengerti ini bukanlah hanya tentang ikan dan pancingan

"Jadi siapa yang salah? Si pemancing?" Tanya Shani sekali lagi sedikit mengintimidasi

"Cuma ikan sama pancingan bukan hal serius mending kita cepet masuk kapal" potong Ara sebelum Zee membuka suaranya kembali

"Saturnus mulai kehilangan cincinnya, padahal itu yang jadi pelengkapnya" celetuk Zee lagi Mira sedikit menyenggol tangannya ia melirik air wajah Shani yang sudah sedikit berubah

"Lo kayanya lebih cocok jadi anak sains ketimbang anak hukum" sambar Sisca guna berusaha membuat suasana sedikit lebih relax

"Kita perlu bicara!"

Semuanya terdiam ketika Gracio menarik pergelangan tangan Shani untuk memisahkan diri pundak Ara kembali meluruh tak ada yang bisa ia lakukan hanya diam dalam segala bentuk kekesalannya ia mempercepat langkah kakinya menaiki tangga kapal membuat Oniel menatap kepergian Ara dengan wajah sendu

TWO LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang