Hari ini Zee memiliki jadwal sidang dan tadi sidangnya berjalan cukup alot untuk itu ia berniat ingin langsung pulang ke rumahnya dan beristirahat berbaring sembari bermain game hanya itu yang ada di pikiran Zee, tapi tadi gadis aneh yang memiliki tahi lalat di bawah matanya itu terus merecoki Zee ia bahkan menelponnya berkali kali
"Hallo gue udah di depan"
"Masuk aku ada di meja 28"
Tanpa berkata apapun Zee masuk kedalam restoran megah dena nuansa Prancis ini lalu menghampiri Fiony yang sudah duduk cantik dengan satu gelas minuman cocktail di depannya, dengan nafas tersengal dan terlihat dari ekspresinya sudah pasti Zee emosi tapi Fiony tidak mempedulikan itu ia hanya ingin bertanya sesuatu pada pria di depannya ini
"Duduk, kita harus bicara" Zee berdecak menarik kursi di depan Fiony lalu mendudukan dirinya kasar
"Ada apa?" Tanya Zee terkesan sangat dingin
"Kita harus membicarakan kelanjutan persidangan perceraian shani dan ara" Zee terkekeh pelan menyambar gelas Fiony tanpa permisi
"Sepertinya aku harus memasukan kamu ke kelas attitude!" Komentar Fiony melihat Zee yang menyeruput minumannya begitu saja
"Heh, harusnya gue yang ngomong begitu sebagai pengacara lo harusnya tau kalo lagi sidang gaboleh ada gangguan, lo tadi beberapa kali telfon gue dan beberapa kali juga sidang gue berhenti!" Fiony mengangkat kedua bahunya acuh
"Salah kamu kenapa ga silent ponsel kamu udah tau lagi sidang!" Zee lagi lagi berdecak
"Udah langsung to the point aja!"
"Aku udah bilang tadi, gimana kelanjutan perceraian ara?" Tanya Fiony lagi kali ini sedikit lebih serius bahkan ia sedikit membenarkan letak kacamatanya
"Mereka ga jadi cerai ara robek surat kesepakatan cerai nya!"
BRAK!
"Apa?!" Tanya Fiony sedikit shock, hal yang ia takutkan ternyata terjadi
"Itu bukan masalah besar aku bisa hubungi shani dan kasih tau kalo aku punya salinan filenya" Zee menggelengkan kepalanya menatap Fiony jengah
"Mereka ga jadi cerai fiony, makannya kita gaakan ketemu di pengadilan mungkin next time" jawab Zee dengan senyuman puas
"Wah, aku merasa di khianati!" Fiony menyandarkan tubuhnya seraya menatap kosong ke arah depan
"Udah ya gue mau istirahat hari ini cape banget" Zee hendak beranjak dari duduknya
"Tunggu, aku udah pesen pasta buat kamu bentar lagi dateng" tahan Fiony, Zee tidak mungkin menolak rezeki ia bertepuk tangan kecil kembali duduk dengan tegak
"Ko repot repot jadi enak deh" ujarnya dengan cengiran memperlihatkan deretan giginya pada Fiony
"Ya itung itung sedekah sih" celetukan Fiony membuat Zee melunturkan senyumannya kembali lalu menatap Fiony malas
"Oke cukup tau, yang penting makan"
Kathrina menjegal lengan Ashel membuat langkah keduanya terhenti saat itu juga jelas Ashel mengerutkan keningnya, Kathrina tak berbicara apa-apa ia hanya menunjuk salah satu meja dimana Zee sedang menyantap makanannya ditemani wanita cantik dengan pita yang menghiasi rambutnya yang digerai
"Bukannya kemarin lo jalan sama dia?" Rahang Ashel mengeras ia menarik tangan Kathrina
"Ayo kita cari restoran lain!" Kathrina menggeleng menahan tangan Ashel
"Kita tetep makan di sini biar sekalian si zee liat lo!" Kathrina balik menarik tangan Ashel untuk masuk kedalam
Dua dokter muda ini tadinya ingin mengisi perut mereka setelah berjelajah berkeliling mall untuk menghabiskan uang mereka tetapi tak disangka ia menemukan Zee yang tengah dinner berdua dengan orang yang sudah tak asing lagi di mata Ashel. Pegangan pada sendok Zee terlepas begitu saja saat Kathrina dan Ashel melewati meja mereka