Sinar matahari yang masuk melalui celah jendela yang tidak tertutup sempurna membuat kedua insan yang masih terlelap di bawah alam sadar mereka sedikit terusik, telinganya mulai mendengar suara burung yang bersahutan menandakan matahari sudah beranjak malam kembali berganti
Ara sedikit mengerjapkan matanya, tangannya masih terasa berat ia menoleh mendapati Shani masih terlelap. Ara membuka seluruh kelopak matanya ia tersenyum kecil melihat ciptaan tuhan yang kini sepenuhnya menjadi miliknya, Ara bergerak melingkarkan tangannya di perut Shani membuat Shani sedikit terkejut saat kulit mereka saling bersentuhan tanpa sehelai kain sedikitpun
"Good morning sayang" bisik Ara ditelinga Shani
"Goo morning" balas Shani dengan suara khas bangun tidurnya
"Kemana kita hari ini?" Tanya Ara membuat Shani terkekeh pelan
"Kamu ga cape?" Shani malah balik bertanya karena jujur ia sedikit lelah ingin beristirahat sejenak di villa yang mereka sewa, karena tiga hari ini mereka cukup banyak mengeksplor tempat wisata di Bali
Dan ini hari keempat Ara dan Shani berlibur di pulau dewata melupakan seluruh pekerjaan mereka sejenak dan benar-benar menikmati waktu berdua tanpa siapapun saling menyelami dasar perasan masing-masing, baik Ara maupun Shani mereka sama-sama saling jatuh cinta satu sama lain setiap saat bahkan setiap detik. Shani merasa sangat beruntung Ara mau menerimanya lagi setelah apa yang mereka lalui begitupun Ara ia merasa sangat beruntung karena Shani mau berdamai dengan dirinya sendiri
"Terserah sayang, tapi kalo mau istirahat juga gapapa" Ara mengecup singkat pipi Shani
"Nanti aja jalan jalan sore ke pantai" Ara mengangguk memejamkan matanya kembali begitupun Shani
Tapi sayangnya itu tak bertahan lama karena Shani sepertinya ingin menyentuh air lebih cepat ia membalikan tubuhnya mengusap pipi Ara berharap ia terusik tapi nyatanya Ara sangat bersahabat dengan mimpinya, Shani beralih menghujami Ara dengan kecupannya dan itu berhasil membuat Ara menggeliat dan mendapatkan kesadarannya kembali
"Kenapa shan aku masih ngantuk!" Ara menarik selimutnya berbalik memunggungi Shani
"Bangun terus kita sarapan, aku mau mandi" begitu mendengar Shani, Ara menahan tangan Shani yang hendak beranjak
"Kenapa?" Senyuman Ara merekah penuh arti menatap Shani yang malah menekuk alisnya
"Mandi bareng" celetuknya dengan senyuman yang tak luntur sedikitpun dari bibirnya
"Gamau nanti malah yang lain lain!" bukannya mendapat persetujuan Shani malah mendaratkan gulingnya pada Ara ia langsung menyambar bathrobenya lalu berlari kecil memasuki kamar mandi
Ara terkekeh kecil ia juga mengubah posisinya duduk dan terdiam sejenak mengumpulkan seluruh nyawanya setelah dirasa cukup Ara beralih memakai celana pendek miliknya lalu berjalan membuka pintu samping kamarnya yang langsung menembus private pool, Ara menghirup udara dalam-dalam seraya melakukan sedikit peregangan otot-ototnya ia kembali masuk terlebih dahulu untuk membuat segelas kopi dan kembali berjalan menuju private pool lalu duduk di samping kolam memasukan setengah kakinya
"Sayang!"
"Disini" mendengar suara Ara dari arah privat pool Shani membelokan langkahnya menghampiri Ara yang tengah menenggelamkan setengah kakinya
"Buat kopi? mauuuu!" Seru Shani berjongkok di samping Ara
"Udah dingin tapi, gapapa?" Shani mengangguk ia sudah lama tidak meminum minuman favoritnya itu karena takut asam lambungnya kembali naik
"Jangan banyak banyak!" Ara menarik tangan Shani yang terus menegak gelas kopinya, setelahnya ia menatap Ara cukup lama berharap Ara mengerti bahwa ia juga ingin segelas coffe