Ara belum mengganti pakaiannya sama sekali padahal langit sudah berubah gelap setelah berbicara dengan Gracio tadi Ara memutuskan untuk merebahkan dirinya sendiri, besok ia harus segera menemui Fiony untuk menandatangani surat cerai itu meskipun ini cukup berat untuk Ara. Sedaritadi tak ada yang Ara lakukan ia menatap langit - langit kamar seraya berpikir bagaimana kehidupannya setelah ini
"Niel lo mau temenin gue?"
"Kemana?"
"Nanti gue sharelok!"
Tut!
Ara memutuskan panggilannya ia beranjak menyambar kunci mobil lalu berjalan cepat ia keluar menggunakan pintu samping yang langsung menembus garasi mansion. Ara memasuki mobil kemudian menancap gas menuju salah satu bar di tengah kota
Tak butuh waktu lama ia berada di bar Narnia baru saja Ara turun dari mobil matanya membelalak melihat bukan hanya Oniel tetapi Mira dan Zee juga bersandar di mobil milik Oniel. Ara menghampiri teman-temannya seraya menggulungkan lengan kemeja bermotif salurnya hingga siku
"Gue kecewa sama lo" Zee menatap Ara dramatis
"Lo cuma ajak oniel, lo pikir gue sama mira apaan?!" Teriaknya lalu berdecih tak percaya seakan akan ia tengah dikhianati oleh kekasihnya
"Gausah lebay, kalian udah ada di sini juga!" Balas Ara berdecak kecil, Mira menegakkan tubuhnya menatap teman temannya bergantian
"Ayo masuk, kita party malam ini!" Ujarnya seraya memimpin jalan mereka
"Gue udah ajak olla tapi dia gabisa" Oniel menoleh pada Ara yang mengangguk
"Gausah ajak dia biarin olla jadi suami siaga setiap waktu buat jessie" Ara menepuk pundak Oniel lalu merangkulnya untuk berjalan beriringan masuk ke dalam
Keempat sekawan itu berhasil menyita perhatian wanita-wanita yang tengah berada di bar ini siapa yang tidak tertarik melihat pria dengan paras yang memanjakan mata dan aura mahal yang mereka pancarkan, Ara dan teman temannya masuk ke area VIP belum lama mereka duduk seorang pelayan wanita menghampiri keempatnya Zee langsung menyebutkan beberapa jenis minuman ia juga memesan extra es batu yang disajikan di dalam wadah kaca
"Ada tambahan?" Tanya pelayan itu sedangkan pelayan yang lainnya menaruh empat botol beer dan juga empat gelas di meja mereka
"Cukup" balas Oniel seraya tersenyum kecil
"Nice!" Zee menuangkan es batu kedalam gelasnya begitupula Ara, Mira, dan Oniel
Ara meneguk minumannya tanpa jeda ia langsung mengisi kembali gelasnya padahal teman temannya baru saja menghabiskan setengahnya Oniel melirik ke arah Mira yang mengangguk membiarkan Ara melakukan apa yang ingin dia lakukan malam ini
"Den ara ga ada di kamar tuan" lapor Mbok Tun seraya sedikit menunduk, Kinal hanya mengangguk mempersilahkan Mbok Tun untuk undur diri
Shani memutar pikirannya kapan Ara pergi bahkan ia tak mendengar langkah kaki Ara melewati kamarnya, Gracio juga terdiam sebentar sebelum akhirnya sedikit mengangkat bahunya
"Selamat makan!" Kinal mengangkat garpunya diikuti semua anggota keluarganya memulai makan malam kali ini
Shani memakan makanan yang dihidangkan malam ini dengan perasaan sedikit tak karuan entahlah firasatnya berkata bahwa sesuatu buruk terjadi ia berusaha mengatur nafasnya sendiri berusaha menepis pikiran buruknya dimanapun Ara berada semoga dia baik-baik saja
"HAHAHAHAHAHAHAHA!"
Zee tertawa puas seraya menunjuk Mira yang berciuman dengan perempuan stranger mereka berdua maju lebih depan ketika suara musik semakin berdentum kencang meninggalkan Oniel dan Ara yang masih meneguk minuman di meja mereka, ah lebih tepatnya Oniel sudah berhenti sejak tadi ia hanya menonton Ara yang terus menuangkan minumannya padahal sorot matanya sudah berubah sedikit sayu menandakan Ara sudah berada dibawah pengaruh minuman haram ini