"Alika, nggak mau makan kamu?"Sudah kedua kalinya Rahma mengetuk pintu kamar anak sulungnya, namun lagi, hanya sahutan 'sebentar' yang terdengar dari dalam.
Rahma menggeleng. Merasa ada yang aneh dengan anaknya tersebut. Sebab sepulang kantor, Alika memilih berdiam diri dikamar dengan pintu yang terkunci.
"Kamu sakit?" Tanya Rahma seraya kembali mengetok pintu kamar Alika.
"Nggak, Bu. Aku nggak kenapa-napa. Makanannya simpan aja diatas meja, nanti biar aku yang panasin sendiri" teriak Alika.
"Kamu ada masalah di kantor? Atau masalah sama temen?" Tanya Rahma belum beranjak. Wanita paruh baya tersebut sejujurnya khawatir dengan keadaan sang anak.
"Nggak ada, Bu. Ini aku lagi nggak mood doang. Ibu kalau mau istirahat, ke kamar aja. Aku nggak kenapa-napa kok, Bu."
"Ya sudah. Nanti tolong sekalian panasin makanan buat Ayah dan Alifa juga, ya, Lik. Mereka pulangnya mungkin jam sepuluh malam. Pintu depan Ibu kunci. Kamu yang bukain pintu nanti, ya?"
"Siaaaaappp!!!"
Rahma kemudian berlalu walau dengan benak yang masih bertanya-tanya.
Sedangkan didalam kamar, Alika bak ulat sagu yang meringkuk dalam selimut. Perempuan itu bahkan belum berganti pakaian sejak ia pulang dari kantor. Kakinya sesekali menendang-nendang seolah sedang melampiaskan sesuatu.
Terdengar pula bilangan angka yang keluar dari mulut Alika, lalu dilanjutkan menyebut nama-nama hewan dan terakhir menyebut nama-nama Negara yang berawalan hufur A. Kelakuan randomnya itu sudah ia lakukan sejak tadi, lebih tepatnya sejak ia mengunci dirinya sendiri didalam kamar.
"Aaarrrgghh!" Alika berteriak tanpa sadar. Segera ia membakap mulutnya sendiri dan mengganti posisi menjadi duduk.
"Gara-gara Karin! Astagaaaaaa dragon.... sumpah demi apa gue punya teman modelan kek dia!"
"Yaa Allah, tolong hamba-Mu ini"
"Ibuuuu...."
"Ayaaaah..."
Alika berbicara sendiri dengan nada frustasi.
"Kok iso toh? Yaa ampuuunnn..."
Bunyi notifikasi menarik perhatian Alika. Segera ia mengambil ponselnya yang disembunyikan dibalik bantal.
Ahmad.dirgawan started following you
Alika langsung membuang ponselnya. Saking terkejutnya, ia pun tanpa sadar menggigit bibirnya sendiri.
"Aww, sakit bego!"
Diliriknya kembali ponselnya yang berada diujung kasur. "Ngapain lo follow gue anjiirrrr"
"Gara-gara lo gue jadi uring-uringan kek gini!"
"Dikantor tadi lo udah bikin jantung gue mau copot! Sekarang lo mau bikin urat nadi gue putus?"
"DIRGA SIALAN! TITISAN ANAKONDA!"
***
"Gue ke kantor mau kerja. Gue ke kantor mau kerja. Gue ke kantor mau kerja" kalimat tersebut Alika rapalkan berulang kali dari parkiran hingga lift membawanya menuju lantai delapan.Bahkan, ketika pintu lift sudah terbuka, perempuan itu masih saja merapalkan kalimat tersebut seraya sesekali melirik keadaan sekitar yang masih sepi. Barulah setelah dirasa cukup aman, ia mulai melangkah dengan perlahan layaknya seseorang yang sedang mengendap-endap. Tentu kelakuan Alika mengundang tatapan heran beberapa karyawan disana.

KAMU SEDANG MEMBACA
Terbaliknya Dunia Dirga
Misteri / Thriller. . . [Bisa Baca "Pak to be Mas" dan "After We're Together" lebih dulu biar paham ya, guys] (UNPUBLISH!!!)