Rahma bukan hanya seorang Ibu, namun wanita berusia lima puluhan awal itu juga menjadi sosok sahabat bagi kedua anaknya. Terlebih, dua anaknya adalah perempuan sudah beranjak dewasa. Alika---sang anak sulung sudah berusia dua puluh delapan tahun, kemudian Alifa---si bungsu tahun ini berusia dua puluh empat tahun. Sebisa mungkin, Rahma memposisikan dirinya menjadi orang yang selalu bisa diandalkan untuk kedua putrinya.Seperti sekarang, Rahma menjelma menjadi sahabat yang siap memasang indera dengarnya untuk Alika ketika si sulung tersebut tengah mencurahkan isi hatinya.
"Menurut Ibu aku harus gimana?" Tanya Alika setelah menceritakan semuanya pada Rahma. Semua yang dimaksud adalah tentang Dirga yang tiba-tiba meminta izin untuk bisa kenal lebih dekat dengan dirinya.
Iya, Alika menceritakan semuanya. Tidak ada yang ia tutupi dari sang Ibu karena bagi Alika, Ibunya adalah seorang pendengar dan pemberi solusi terbaik dari semua masalah-masalah yang pernah menimpah Alika.
"Gini deh" Rahma memiringkan posisi duduknya menghadap sang anak. "Ibu nanya balik dulu" Tangannya memegang lengan Alika kemudian melanjutkan ucapannya. "Untuk masalah hati kamu sebelumnya, kamu sudah beneran ikhlas?"
Alika diam. Dia paham betul maksud dari pertanyaan sang Ibu yang kalau dengan bahasa kasarnya mempertanyakan apakah ia benar-benar sudah move on?
Melihat respon Alika, Rahma lantas berucap. "Titik masalahnya ada disitu, Lik. Sebelumnya kamu juga pernah kan cerita sama Ibu soal Angga itu? Temen SMP kamu yang pernah mengutarakan perasaannya ke kamu" Rahma mengungkit pembahasan lama yang pernah Alika ceritakan. Dulu, setelah putus beberapa bulan dari Rifqi, Alika bertemu kembali dengan salah satu teman sekolahnya, Angga namanya. Kemudian lelaki itu dengan gamblangnya menyatakan perasaannya yang ternyata sudah lama ia pendam untuk Alika. Namun, Angga harus menelan kekecewaannya karena penolakan Alika yang pada saat itu masih belum bisa melupakan Rifqi.
Lalu, pertanyaannya. Setelah dua tahun berlalu, apakah dirinya sudah ikhlas? Apakah dirinya sudah bisa menerima?
"Kamu tahu, Lik. Kenapa sampai sekarang Ibu tidak pernah menyuruh bahkan memaksa kamu untuk segera menikah? Padahal usia mu sudah lebih dari cukup untuk membina rumah tangga" Rahma tersenyum, "Ibu nggak mau kamu melakukannya dengan terpaksa disaat hati mu saja belum siap untuk semua itu."
Alika serius mendengarkan ucapan Rahma. Hingga Ibunya kembali melanjutkan, "Disini" Rahma menyentuh dada anaknya, "Sembuhkan dulu. Jika sudah, mulai lah mencoba membuka dan menatanya kembali. Jangan terlalu lama terbelenggu dalam kegagalan masa lalu karena hidup terus berjalan. Akan ada orang baru yang akan kita temui kelak dan akan ada banyak kenangan indah yang bisa kita ciptakan di hari esok bersama orang baru yang kita temui."
Ucapan Ibunya selamam membuat Alika tersadar. Mungkin Rahma tidak menyampaikan secara langsung, namun dari ucapannya tersebut tersirat secara halus jika sang Ibu mengharapkan dirinya bisa menemukan kebahagiaan dimasa mendatang. Bahkan, untuk pertama kalinya Rahma menyinggung sol pernikahan dengannya. Alika lantas meresapi semua yang diucapkan sang Ibu. Selama ini ia pikir Rahma tidak keberatan jika dirinya memilih melajang seumur hidup sebab dulu ia pernah mengutarakan niatnya tersebut dan mendapat respon yang biasa saja. Jadi Alika pikir, Ibunya tidak masalah dengan keinginannya itu.
Barulah Alika sadar. Selama ini ia terlalu egois. Selama ini hanya kemauan dirinya yang dituruti. Ia tak pernah memikirkan perasaan Rahma sebagai Ibunya. Alika tahu jika Ibunya sangat mendambakan seorang cucu. Kenapa Alika bisa tahu? Saat itu, ia tak sengaja mendengarkan percakapan Ibunya dan sang adik. Rahma secara terus terang menanyakan kesiapan Alifa untuk melanjutkan ke jenjang serius hubungan asmaranya bersama sang kekasih. Saat itu Alika berpikir Ibunya hanya bercanda dengan adiknya. Namun setelah mencurahkan isi hatinya semalam, Alika akhirnya tersadarkan. Selama ini ia terlalu terlarut dalam kegagalan hubungannya bersama Rifqi---lelaki yang turut mengisi dua ruang dihatinya. Ruang pertama yang terselimuti benci dan ruang kedua yang dipeluk rindu.
![](https://img.wattpad.com/cover/327200088-288-k616922.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Terbaliknya Dunia Dirga
ChickLit. . . [Bisa Baca "Pak to be Mas" dan "After We're Together" lebih dulu biar paham ya, guys] (UNPUBLISH!!!)