ᡣ𐭩Bab 3. Cewe Rese ᡣ𐭩

103 18 6
                                    

"Nih soal selanjutnya."

Sesuai janjinya, Mahen membantu Nadha untuk mengerjakan soal Remidi dari Bu Ghea agar ia mencapai nilai KKM. Mahen mengeja soal dan Nadha menyimak dengan seksama. Nadha menyimak dengan memakan snack yang ia beli di kantin. Sejujurnya Nadha sangat malas karena biologi adalah mata pelajaran yang sangat ia benci, maklum jika ia sering mendapat nilai kisaran 30, 45, dan 50. Mahen pun mulai mengeja soal.

 Mahen pun mulai mengeja soal

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

cr : pinterest, sibbil

"Pada soal pertama, Apa nama parasit tempat virus tinggal? ini gampang banget," Ujar Mahen sembari menujukkan soal kepada Nadha.

Nadha hanya melamun, tak memikirkan jawaban. Sontak, Mahen pun melayangkan jitakan maut di kening Nadha, sehingga membuatnya terkejut. Mahen menyuruh Nadha untuk fokus kepada soal, namun Nadha malah merengut dan mengucek-ucek matanya dengan kasar. Ia merengek karena sama sekali tak mengerti materi biologi tentang virus di kelas 10 itu. Mahen geleng-geleng dan mulai mengeja kembali soal dengan nada agak ditekan.

"Dengerin lagi! Apa nama parasit tempat virus tinggal?" ulang Mahen dengan sabar.

"Aaaa...emm...anu..Parasit...In—,"

"In—?"

"Indi—,"

"Bukan," gerutu Mahen.

Nadha menggeleng tak paham dan menyerah, ia bersandar pada tembok dengan frustasi. Mahen menghela nafas panjang dan bertanya kesulitan Nadha dalam mata pelajaran biologi.

"Gua bingung! banyak banget istilahnya!...In—in itu lah apa lah! gua gabisa," gerutu Nadha.

"Gini loh, gua ajarin,"

Mereka akhirnya bergelut pikiran di kantor biologi itu, suasana sekolah masih ramai walau sudah menunjukkan waktu pulang.Beberapa menit kemudian mereka menyelesaikan soal, Nadha merasa lega telah menyelesaikan soal dengan bantuan Mahen. Mahen pun merasa puas atas hasil jerih payahnya. Mereka beranjak pergi setelah menyerahkan hasil lembar soal itu.

Mahen dan Nadha berjalan bersama ke parkiran sekolah, sampai tiba-tiba Nadha terjatuh.

"EH! WADEFAK!" maki Nadha.

Mahen segera membantu Nadha untuk berdiri, dan menanyakan keadaan Nadha. Nadha mengangguk tanda baik-baik saja, namun sebuah tetes air merah jatuh dari lutut Nadha. Nadha meringis kesakitan, Mahen memapah tubuh Nadha ke bangku taman dan menyuruh Nadha untuk tunggu. Nadha mengacungkan jempol dan menunggu di bangku taman. Suasana ibu kota mulai ramai, banyak pekerja kantor dan murid mulai beranjak untuk pulang ke rumah mereka masing-masing. Nadha memasang earphone nya ke telinganya dan mulai memutar musik, alunan musik mata ke hati milik HIVI! memenuhi telingannya. Ia mengalunkan lagu itu dengan merdu, suaranya yang emas itu mampu mengalahkan kicauan burung di atas ranting pohon.

Dari jauh sorot mata elang seseorang mengawasinya, orang itu menyimpulkan senyuman sembari membawa kotak P3K. Mahen datang dan membersihkan luka Nadha. Nadha meringis kesakitan dan berpegangan pada pundak Mahen, pundaknya yang lebar hanya pasrah menerima dirinya di remas untuk sekedar melampiaskan kesakitan.

Jemput!OY!!Where stories live. Discover now