ᡣ𐭩Bab 29. Diculik ᡣ𐭩

14 5 0
                                    

"Argh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Argh..."

Nadha mengerang kesakitan, dan ketika ia membuka mata tangannya telah terikat, kakinya penuh luka gores akibat tergores aspal yang kasar dan matanya terasa berat. Saat ia mengerjap-ngerjap mata mencari remang cahaya ia mendengar suara hujan yang deras dan seorang laki-laki dengan sebatang rokok di tangannya.

"Ca-Candra!?"

Candra muncul dari kegelapan dan menyunggingkan senyuman. "Apa kabar sayang?"

Candra mendekati Nadha dan mengangkat dagunya dengan 1 jarinya. Ia menghembuskan asap rokok ke arah wajah Nadha membuatnya sulit bernafas.

"LEPASIN GUE!" Nadha berusaha membebaskan dirinya.

Namun Candra tiba-tiba mencengkram seragam Nadha. "For what?"

Tubuh Nadha bergetar ketika ia melihat Candra melepas sabuknya. "LO MAU NGAPAIN!? LEPASIN GUE BANGSAT!"

Candra lalu tersenyum dan menarik rambut Nadha dengan keras. "Ini adalah balasan, dari semua pukulan bokap gue!"

Nadha semakin takut, lututnya lemas. "Candra, lepasin gue, gue mohon."

Nadha menangis tersedu-sedu sampai sebuah siluet gadis datang dan dengan sengaja menginjak tangannya dari belakang.

"Hello Nad."

Ia tak menyangka bahwa gadis itu ialah Sarah. Nadha syok berat, bibirnya bergerak-gerak hendak berbicara.

"Sorry, tapi lo pasti syok?"

Sarah, ia mengenakan kemeja putih dan menggerai rambutnya. Selama ini, Sarah selalu memakai kacamata tebalnya dan rambutnya yang ia kepang. Tentu ia tak akan sadar jika ternyata Sarah adalah sepupu dari Candra. Sarah memiliki nama lengkap yakni Sarah Reziva Aswara.

"Gue ga nyangka Sar—" Nadha menangis tersedu-sedu.

Candra tersenyum. "Gue ga nyangka juga sebentar lagi, lo bakal jadi milik gue."

Perlahan tiba-tiba Sarah mengangkat dagu Nadha secara paksa, dan mencekoki Nadha dengan alkohol. Nadha berusaha menutup mulutnya dengan erat.

"Ziv, buka paksa!" pinta Candra sembari memegangi lutut Nadha.

"Gue juga lagi usaha!" Sarah pun lalu menyumbat hidung Nadha.

Namun berulang kali Nadha berusaha mengelak, hingga botol alkohol yang Sarah pegang tersenggol dan pecah.

"SIALAN!" umpat Sarah.

Nadha menangis tersedu-sedu. "Sarah, lepasin gue...salah gue apa!?"

Sarah lalu menarik rambut Nadha. "Lo mau tau apa kesalahan lo?"

Sarah menarik nafas lalu melayangkan tangannya. "LO BIKIN BOKAP GUE MASUK PENJARA GARA- GARA BOKAP LO BANGSAT!"

Satu tamparan melayang tepat di pipi Nadha. Gadis polos nan ceria itu harus bergelut dengan dua orang yang telah menghianatinya, namun apa daya ia memiliki tubuh yang kecil dan tentu kalah untuk melawan dua orang sekaligus. Namun tiba-tiba Candra datang membawa sebuah balok besar,

Nadha semakin histeris. "CANDRA! LEPASIN GUE! GUE BAKAL LAKUIN APAPUN BUAT LO CAN!"

"Lo telat Nad."

Dengan keras, Candra memukul batang leher Nadha hingga ia pingsan. Sarah lalu merogoh sisa alkohol yag tumpah dan menuangkannya ke tenggorokan Nadha.

Candra mendekati Nadha dan tersenyum. "You're mine now."

Air mata Nadha turun berderai, nafasnya tersendat-sendat mencari udara yang tak lagi hangat. Sendu matanya berubah menjadi lebih kelam ketika seluruh hal berharganya terenggut. Ia hanya bisa merintih menangis sembari menatap Sarah yang tersenyum sembari tertawa, jiwanya perlahan hancur berkeping-keping. Nadha menatap langit-langit gedung itu yang memiliki banyak sarang laba-laba dan berteriak hingga di ujung nafas.

"Jemput...gue.." lirihnya sembari perlahan menutup mata.

....

Surat kecil dari Nadha untuk Tuhan

Tuhan...Nadha ituu mau jadi perawat! soalnya Mahen selalu luka setelah latihan sama abinya! :(
eh abi atau papa sih Mahen panggil om Ali? gatau! kalau Nadha sih panggilnya Om! Nadha itu sayang banget sama Mahen! Tapi...Nadha takut nanti kalau Nadha gabisa obatin Mahen :(

Tapi tuhan...Nadha takut sama darah! karena kakak Marcell pernah jatuu waktu main ayunan! :(
Nadha juga takut sama kodok! geli!! Nadha harap nanti ada kodok yang kulitnya ngga licin tuhan!

Tuhan...Nadha suka bebek! imutt...warnanya kuning! Nadha suka kuning!! 🟡 Nadha kasih krayon disitu ya tuhan! <3

Tuhann! jangan ambil Mahen dari Nadha ya! Nadha kan mau ke pantai bareng-bareng sama Mahen! tapi semenjak dari Kula Lupur! Nadha ga boleh berenang sama Bunda! paha Nadha jadi merah! Nadha lupa nama kotanya Tuhan! :(

Tuhan, Nadha sayang sama Ayah, Bunda, Nasyha, Kak Marcell dan Mahen! kalau bisaa Nadha harus terbang dulu sama malaikat! Nadha mau jenguk tuhan! Tuhan pasti capek...iya kan!? boleh ya Tuhan? :)

Jemput!OY!!Where stories live. Discover now