••••••••••
"Semua percaya bahwa orang baik juga pernah melakukan kejahatannya."
_________
Hari ini, sesuai janjinya kepada Hafiz. Asa berangkat lebih pagi dari hari biasanya, sebelum berangkat sekolah, Asa menyiapkan sarapan dan obat untuk mamanya itu.
Di parkiran sekolah, Asa hanya melihat beberapa motor yang sudah datang. Melihat jam masih menunjukkan pukul 06.15.
"Bell, sini cepet masuk." Panggil seseorang dari arah gerbang saat Asa baru saja melepaskan helm miliknya.
Asa masuk ke dalam ruangan ICT, yang dimana di ruangan tersebut sudah berisikan tiga orang. Orang itu adalah penjaga CCTV, Hafiz, dan satu orang lagi Asa tidak mengenalinya.
"Oh ini, kenalin Bel. Ini Naya, dia yang mau jadi saksi pas kejadian itu, dia juga sekilas ngeliat orangnya yang hari itu bareng Rizki," Hafiz mengenalkan kepada Asa.
"Oh iya, aku Asa. Salam kenal," Asa tersenyum sembari mengangguk memberi sapaan.
"Oh ya, Naya kenalin juga ini Asa yang bantu aku buat nyelidikin kasus ini." Hafiz mengenalkan balik diri Asa.
Asa dan Naya berjambatan tangan, seperti layaknya orang berkenalan satu sama lain.
Hafiz meninggalkan Naya seorang diri di depan ruang piket, karena Hafiz dan Asa ingin melihat CCTV terlebih dahulu.
Hafiz dan Asa sudah berada di depan monitor CCTV.
"Gimana pak? CCTV yang mana aja jadinya yang nyala?" tanya Hafiz.
"Cuma satu Fiz yang nyala, sisanya mati. Cuma CCTV yang arah toilet atas doang," jelas penjaga CCTV itu.
"Boleh liat pak vidionya?" sahut Asa.
"Boleh, nih."
Penjaga tersebut memperlihatkan vidio CCTV di jam pulang sekolah hari Jumat saat kejadian. Memang benar, terlihat bahwa Hafiz masuk ke dalam kamar mandi dan keluar kamar mandi.
"Cuma ini doang Pak?" tanya Asa.
"Iya neng, yang ada wajah Rizkinya cuma bagian ini aja,"
"Oke deh pak, boleh kita minta file nya pak?" tanya Hafiz.
"Boleh, nanti saya kirim aja ya."
"Okee, sip pak, terimakasih yaa." Ucap Hafiz. Sedangkan Asa hanya menunduk menandakan ucapan terimakasihnya.
Mereka bertiga keluar dari ruang ICT, sudah ada beberapa anak yang datang ke sekolah. Para anak OSIS pun sudah menyambut seperti biasanya.
______
Hafiz dan Asa mengajak Naya untuk ikut masuk ke dalam ruang Multi Media. Hafiz mempersilahkan Naya untuk di wawancara.
Dengan kamera yang sudah siap, mereka pun langsung mulai wawancara itu.
"Gimana? Apa yang kamu liat Nay?" tanya Hafiz memulai wawancara.
Naya menjelaskan, saat sepulang sekolah waktu itu, ia pergi ke perpustakaan, dan di perpustakaan juga hanya terdapat dirinya dan Mora. Naya pun menjelaskan apa yang ia lihat saat berada di lantai tiga tersebut. Naya menceritakan, bahwa dirinya melihat seseorang yang sedang membawa Rizki ke dalam ruangan dengan tangan yang sudah terikat.
Naya menerangkan ciri-ciri orang itu, seorang perempuan yang rambutnya digerai dengan menggunakan topi merah, dan menggunakan tas ransel berwarna kuning. Naya juga melihat perempuan itu memakai cincin dihiasi satu mutiara di atasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
If I'am?
Teen FictionIf I'am? Menjadi bagian siswa yang di tugaskan menangani kasus sekolahnya sendiri memang tidak terlalu buruk, hanya saja tidak pernah mereka bayangkan yang terjadi dengan kasusnya kali ini. Asabella Cassia, ditemani dengan seorang anak laki-laki yan...