𝑺𝒂𝒕𝒖 - 𝑻𝒆𝒓𝒃𝒂𝒏𝒈𝒖𝒏

6.9K 463 23
                                    

Sudah dua minggu tubuh gagah itu terbaring tanpa daya di atas brankar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah dua minggu tubuh gagah itu terbaring tanpa daya di atas brankar. Tubuhnya dipenuhi selang yang berasal dari peralatan asing bagi awam. Meski pucat, wajah itu tetap terlihat tampan dalam tidurnya.
Perlahan, mata itu terbuka setelah dua minggu terlelap. Mulai menyesuaikan dengan cercah cahaya yang menembus netranya.

Remuk, begitulah yang tubuhnya rasa. Dua minggu dalam tidur membuat tubuh itu kaku. Netranya menyusuri setiap sudut pengawasannya. Namun kosong, tak seorang pun disana. Lidahnya kelu saat ingin memanggil siapapun yang ada disana. Hingga seseorang dengan seragam dinas putih itu berjalan mendekatinya. Mengeluarkan beberapa alat untuk memastikan kondisinya setelah dua minggu tidak sadarkan diri.

"Mas Eldar apa bisa mendengar saya?" Tanya seorang berseragam itu. Yang kemudian dijawab dengan anggukan.

"Mas Eldar tolong ikuti arah cahaya ini ya.." perintahnya lagi.

"Coba mas Eldar katakan sesuatu.."

"E-a..a..a.." ucapnya terbata, masih terlalu susah untuk berkata.

"Baik.. Mas Eldar Biru Baswara, kondisi anda mulai membaik. Hanya butuh penyesuaian karna dua minggu terakhir mas Eldar mengalami koma. Saya permisi, nanti kami hubungi keluarga mas Eldar" orang itu meninggalkan Biru sendiri kembali.

Biru berusaha menggerakkan kaki dan tangannya yang kaku itu, meski sedikit sakit, namun perlahan mulai bisa ia gerakkan. Biru juga bisa duduk.
Hatinya kembali risau kala memori otaknya kembali mengingatkan apa yang terjadi dua minggu lalu.

****
Dua minggu yang lalu..

"Mam.. mau nggak datang ke pameran lukisan mas?" Ajak Biru pada Herlina, mamanya.

"Aku nggak diajak nih? Cuma ajak mama aja mas?" Sahut Bella, adik pertama Biru dari kamarnya.

"Mas Biru mah gitu.." Rara, adik terakhir Biru ikut menimpali.

"Semua mas ajak loh.. tapi papa nggak bisa karena ada meeting katanya. Ya sudah mama, Bella, Rara aja yang datang. Pleasee.. mau ya maa.. ini pameran pertama mas, masa keluarga mas nggak ada yang mau datang" pinta Biru dengan wajah penuh harap.

Permintaan Biru akhirnya disetujui oleh mama dan kedua adiknya.

Mereka pun bersiap untuk berangkat ke gallery milik Biru.

Tidak ada yang aneh selama perjalanan, mereka juga berangkat dengan perasaan penuh bahagia, hingga sebuah dentuman keras menghantam mobil yang mereka tumpangi. Sebuah container dengan kecepatan kencang menghantam mobil mereka dari depan tanpa bisa Biru hindari. Dia sempat berusaha menghindarinya namun container itu tepat di depan mobil Biru dan menabraknya dengan kerasa hingga kecelakaan itu terjadi.

Mobil Biru terkulai bak roda yang terus menggelinding saat dijalankan. Begitu pula yang terjadi pada mobil Biru.

Mobil Biru, berhenti saat posisi mobilnya terbalik dan hancur. Setelah itu, Biru tidak sadarkan diri dan mungkin beberapa orang membawanya ke rumah sakit.

𝑹𝒖𝒎𝒂𝒉 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝑩𝒊𝒓𝒖 [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang