Flashback on
Setelah menelepon Gia, Biru kembali menelepon seseorang. Dia menelepon Bi Inah melalui telepon rumah. Karena di rumahnya memang di sediakan telepon rumah di setiap kamar, termasuk kamar pembantu dan pekerja lainnya. Hal itu dilakukan untuk mempermudah jika di tengah malam membutuhkan sesuatu, jadi tidak perlu datang ke kamarnya.
Biru kembali merayu suster Nita supaya meminjamkan ponselnya kembali. Syukurlah, Sus Nita berkenan untuk meminjamkannya lagi.
📞📞📞
Biru : Halo.. Bi..Bi Inah : Halo.. dengan siapa ya?
Biru : Ini Biru bi..
Bi Inah : Mas Biru? Ini bener mas Biru?
Biru : Iya bi.. ini saya Biru. Bi.. saya tidak bisa berlama-lama karena saya pinjam ponsel orang. Bibi bisa bantu saya bi?
Bi Inah : Apa yang bisa bibi bantu mas?
Biru : Bibi jangan bilang ke siapapun kalau saya telepon bibi ya..
Bi Inah : Iya mas Biru.. Bibi janji.
Biru : Tolong, malam ini bibi ke kamar saya, bibi buka brankas saya yang ada di belakang lukisan besar, letaknya di atas ranjang. Kode nya "980801" disana ada uang 20jt, dan beberapa kartu debit saya. Bibi ambil 5jt untuk bibi, sisanya saya mau bibi belikan saya alat lukis lengkap ya bi.. belikan canvas yang banyak, dan belikan peralatan yang lengkap. Jangan lupa HP saya sekalian ya bi.. besok sebelum subuh, bibi pergi ke belakang RSJ Seruni, nanti biar Sus Nita bukain gerbang belakang untuk bibi. Dan jangan sampai ada yang tau ya bi..
Bi Inah : Toko peralatan lukis yang buka 24 jam dimana mas? Bibi kurang tahu.
Biru : Dekat Galery saya bi.. disana ada selisih dua ruko tokonya.
Bi Inah : Baik mas.. oh ya.. mas Biru mau bibi bawakan masakan bibi atau tidak? Siapa tahu mas Biru kangen masakan bibi hehe..
Biru : Terimakasih bi.. tapi nanti bibi malah repot bawa banyak barang.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑹𝒖𝒎𝒂𝒉 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝑩𝒊𝒓𝒖 [Segera Terbit]
Misteri / Thriller𝑨𝒖𝒕𝒉𝒐𝒓 : 𝑭𝒂𝒓𝒂 𝑹𝒂𝒎𝒂𝒅𝒉𝒂𝒏𝒊 𝑫𝒆𝒔𝒂𝒊𝒏 𝑪𝒐𝒗𝒆𝒓 : @𝒏𝒂𝒏𝒅_𝒈𝒂𝒍𝒍𝒆𝒓𝒚 ☁️☁️☁️ 𝐵𝑙𝑢𝑟𝑏 : 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑙 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑔𝑖𝑡𝑢 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑔𝑖𝑎 ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎𝑛𝑦𝑎 ℎ𝑎𝑛𝑐𝑢𝑟 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑛𝑡𝑎𝑘�...