Giselle sudah menunggu di depan rumah pagi ini, kalian akan berangkat bersama. Karena kamu masih sakit, Papa yang akan mengantar kalian.
"Masih pucet begini, yakin mau sekolah?" tanya Giselle, kalian sudah masuk mobil.
"Gue nggak mau ketinggalan makin banyak pelajaran."
Setelah itu kalian mengobrol banyak tentang beberapa hal yang kamu lewatkan karena tidak masuk sekolah, Papa sedikit menimpali, pria itu juga meminta Giselle untuk mengawasimu di sekolah, terutama apa yang kamu beli di kantin dan mengingatkanmu untuk minum obat.
"Terima kasih, Om."
Kamu salim ke Papa, Giselle juga.
"Om titip Y/n, ya?"
"Siap!"
Setelah itu Papa pamit karena harus berangkat kerja. Kamu dan Giselle langsung ke kelas, saat itu Karina menyambut kalian dengan heboh.
"Y/n, lo udah sembuh?" tanyanya langsung.
"Kelihatannya?"
Karina memerhatikanmu dari atas sampai bawah, dua kali, lalu menggeleng pelan.
"Masih agak sakit, pucet." Dia menyentuh dahimu. "Tapi enggak panas, sih. Ayo masuk, duduk dulu."
Kalian bertiga masuk kelas dan langsung duduk, kamu memang tidak berniat untuk meladeni pertanyaan Karina dan Giselle sambil berdiri. Takut tiba-tiba pusing lagi.
"Sebenernya lo sakit apa, sih? Kalau emang sampai berhari-hari, parah dong?" tanya Karina. Giselle yang duduk di samping cewek itu langsung menyenggol lengannya.
"Demam," jawabmu seadanya, dan memang benar. Waktu itu kamu sampai dibawa ke rumah sakit kan karena kelelahan dan banyak pikiran.
"Kecapekan karena latihan buat lomba, ya? Dasar, si Renjun. Pasti dia yang bikin jadwal latihan nggak ngotak, kan?" Giselle terlihat kesal.
"Kayaknya itu alasan banyak anak klub gambar keluar gak sih, takut sama Renjun?"
"Apa Renjun Renjun?"
Perhatian kalian teralih, orang yang sejak tadi namanya disebut tiba-tiba saja muncul dan berdiri di dekatmu. Cowok itu tidak sendiri, melainkan bersama dengan Haechan yang membawa kresek putih.
"Nih, buat lo," kata Haechan, meletakkan kresek itu di atas mejamu. "Jangan telat makan lagi."
Kamu menatapnya tidak mengerti, begitupula dengan Karina dan Giselle.
"Seminggu ini istirahat dulu, nggak ada latihan. Tapi jangan lupa acaranya dua minggu lagi," kata Renjun. "Gue nggak mau ada gossip aneh-aneh soal latihan ini cuma karena salah satu anggotanya sakit." Cowok itu melirik sinis pada Giselle dan mendapat balasan sama.
Sepertinya mereka tidak seakur yang kamu pikirkan.
"Oh, ya, hari ini Sasa ulang tahun," kata Haechan.
"Sasa?"
"Anak kecil yang waktu itu lo tolongin," jawab Renjun.
Kamu ingat, anak kecil yang membawamu mengetahui kegiatan rahasia Dream Squad. Rasanya lama kamu tidak bertemu dengan dia dan anak-anak yang lain.
"Kami mau ngasih kejutan, lo ikut nggak?"
"Gue?"
"Nggak usah aneh-aneh, dia baru sembuh," kata Giselle.
"Gue nggak ngomong sama lo."
Kamu berpikir sejenak. Mama mungkin tidak akan setuju kalau kamu izin ikut sepulang sekolah nanti. Tapi di sisi lain, kamu merasa mungkin bertemu dengan Sasa dan anak-anak itu akan membuat perasaanmu membaik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cukup Tau - Eric Son [00L Imagine][SELESAI]✔
Fanfic[IMAGINE PROJECT] "Yang aku tahu, Eric adalah laki-laki baik dan selalu mengerti aku." Start : 25-03-24 Finish : 04-07-24 ⚠️ Imagine ⚠️ Pasangan di cerita ini murni untuk kepentingan cerita ⚠️ Apa pun yang ada di dalam cerita ini adalah hasil imajin...