15

4.2K 410 86
                                    

Nana melirik Lisa yang dari tadi tersenyum, bahkan saat rapat dia terlihat memiliki mood yang sangat bagus. Lisa bahkan menjanjikan semua karyawan memiliki bonus untuk bulan ini, padahal bulan ini tidak ada perayaan apapun.

Saat dia mulai keluar dari ruangan rapat bersama bosnya, Nana membiarkan Lisa dengan moodnya. Mungkin ini sebuah pertanda jika pernikahan Lisa dengan Jennie sangat menyenangkan untuknya, Nana turut senang melihatnya.

Lisa melirik ke arah Nana yang sedang berjalan bersamanya "Nana untuk hari kemarin aku minta maaf lebih merepotkanmu, apakah semuanya berjalan dengan lancar?"

Nana tersenyum "Jangan khawatir Ceo Manoban, semuanya berjalan dengan lancar. Dan ini sudah menjadi tugasku juga"

"Aku akan menambahkan gaji untukmu" kata Lisa.

"Sepertinya kau sedang memiliki hari yang bagus Ceo Manoban" Nana menebaknya dengan hati hati.

Lisa terkekeh dan menatap Nana "Kau benar, aku harap hari yang bagus seperti ini tidak akan menjadi mendung di hidupku"

"Aku senang mendengarnya" Nana berbicara dengan tulus.

Ketika mereka berdua sampai di depan ruangan Lisa, Nana melirik Lisa dan bertanya "Ceo Manoban, apakah kau membutuhkan sesuatu?"

"Tidak, kau bisa melanjutkan pekerjaanmu" jawab Lisa mulai masuk ke dalam ruangannya.

Saat Nana akan menghampiri mejanya tiba tiba Kyungsoo memanggilnya yang membuat Nana tidak jadi untuk duduk dan menatapnya.

Kyungsoo menghampiri Nana "Ini, ada kiriman untuk bos" dia memberikan satu buket bunga ke arah Nana.

"Oh" Nana membawanya dan mengucapkan terima kasih kepadanya.

Dia melihat buket bunga indah di tangannya dan tersenyum, lalu Nana tidak sengaja melihat notes yang membuatnya mengerutkan dahinya.

"From DT? aku pikir istrinya yang mengirimkannya" Nana berbicara sendiri sambil melangkah menuju ruangan Lisa.

Setelah dia mendapatkan izin untuk masuk, Nana melihat Lisa sedang berbicara dengan orang penting di ponselnya. Dia memberikan kode kepada Nana untuk menunggunya yang langsung di ikuti oleh Nana perintahnya.

Nana tidak berani untuk melirik notes yang ada di buket ini, tetapi otaknya mengajaknya untuk berpikir. Kenapa DT? bukankah nama istrinya Jennie Ruby Jane? seharusnya inisialnya JRJ bukan?

Dia menggelengkan kepalanya untuk mengalihkan pikirannya, matanya tertuju untuk melihat Lisa yang sedang berdiri menghadap kaca besar dan melakukan panggilan telepon. Nana sangat menyadari bahwa bosnya ini terlalu luar biasa untuk tidak di sukai.

Semua orang bahkan menyukainya dan tertarik kepadanya. Salah satunya adalah dirinya sendiri. Tetapi.. Nana masih memiliki rasa malu, dia bukan dari keluarga yang sama dengan Lisa bahkan untuk masuk ke perusahaan Lisa terbantu oleh sertifikat kepintarannya saja.

Bos ini.. menikah dengan Jennie. Sebelumnya banyak rumor kencan yang menghampiri istrinya, tetapi ternyata bos nya lah yang menjadi istri Jennie seorang model cantik yang terkenal. Siapa sangka jika bos tiba tiba bisa kenal dengan seorang model? Nana bahkan tidak pernah terpikirkan jika bos bisa memiliki seorang model, yang dia ekspetasikan jika bos nya akan menikah dengan yang memiliki pekerjaan yang sama dengannya.

Ketika dia sedang melamunkan tentang bosnya, Lisa mematikan ponselnya dan menghampiri Nana yang terduduk menatapnya kosong. Dia terkekeh dan membuat Nana sadar dan terkejut.

"Maafkan aku Ceo Manoban" kata Nana menunduk dengan malu.

Lisa terkekeh "Tidak masalah, apa yang terjadi?"

HURTS - JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang