4

3.5K 368 23
                                    

Lisa menghentikan mobilnya di depan rumah mereka. Dia melepaskan sabuk pengaman dan melirik Jennie dengan khawatir. Dia terlihat cemas ketika melihat Jennie tidur dengan keadaan lelah.

Tadinya, dia akan berteriak disana ketika melihat Jennie di kerumuni oleh banyak orang, tetapi Lisa menyadari bahwa mereka seperti itu karena menyukai Jennie dan penggemar Jennie.

Lisa membawa Jennie dengan hati hati saat memasuki rumahnya. Dia beberapa kali melirik Jennie di pangkuanya dengan sedih.

"Maaf aku terlambat untuk menjagamu" katanya merasa bersalah.

Setelah memasuki kamar, dia menaruh Jennie dengan lembut di kasur. Dia mengelus rambut Jennie dan mengelus pipinya yang kemerahan. Dia memeriksa suhu tubuh Jennie dan semua badannya karena takut ada yang tergores dari istrinya.

Setelah dia pikir semuanya baik baik saja dan Jennie tidak terluka, Lisa menghampiri lemari dan memilih pakaian untuk menggantikan baju yang sedang Jennie pakai.

Saat Lisa mengganti baju Jennie, ponsel Jennie berdering. Dia melirik layar yang menampilkan nama Jongin. Lisa merasa panas, jika dia mengikuti emosinya, dia ingin membanting ponsel Jennie sekarang juga tetapi dia mengikuti hatinya, jika dia melakukannya, Jennie pasti memarahinya.

Dia tidak ingin melihat Jennie stress dengan kecerobohannya, itu sebabnya Lisa hanya mendiamkannya meskipun Jongin mengganggunya dengan menghubungi Jennie delapan kali.

Ketika selesai membuat Jennie nyaman, Lisa tersenyum menatapnya. Dia mengelus pipi lembut Jennie dengan jarinya.

"Kau cantik, kau sangat cantik. Aku mencintaimu" katanya meskipun Jennie tidak mendengarnya.

Dia membungkuk dan mendekatkan wajahnya ke wajah Jennie, saat dia akan mencium pipi Jennie, tiba tiba aksinya terhenti dan membuatnya mundur.

"Apa aku berhak untuk menciumnya?" Lisa bertanya kepada dirinya sendiri.

Dia melihat Jennie dengan sedih, jika dia menciumnya dan Jennie mengetahui hal itu, Jennie pasti tidak menyukainya dan akan marah padanya. Dia mulai berdiri dan pergi dari kamar, membiarkan Jennie yang sedang beristirahat.

Lisa pergi menuju ruangan kerjanya yang ada di rumah dan membuka jendela yang ada disana. Dia mulai menyalakan rokok kembali dengan banyak pikiran yang sedang berisik di otaknya.

Dari kejauhan, seseorang sedang memperhatikannya dengan tersenyum senang. Dia tau bahwa Lisa berada di rumah dan akan terlihat olehnya, itu sebabnya dia menunggunya.

Gadis itu sengaja duduk disana dengan secangkir teh kesukaanya. Dia sudah tidak melihat Lisa dua hari, saat pesta pernikahan Lisa dengan Jennie di laksanakan, dia sengaja tidak menghadiri acaranya. Gadis itu tidak ingin melukai hatinya sendiri ketika melihat cinta pertamanya menikah dengan orang lain.

Dan hari ini berdasarkan dengan tebakannya bahwa Lisa akan terlihat oleh matanya sendiri, dia sangat senang. Meskipun Lisa bukan miliknya, setidaknya dia masih bisa melihatnya.

Bibirnya tidak berhenti tersenyum, jantungnya masih berdetak kencang ketika melihat Lisa, dan hatinya masih tetap senang. Healing terbaik dari kehidupannya sangat mudah, dengan melihat Lisa menurutnya dia akan tenang dan memiliki mood yang baik.

Yeri menggeleng dan tersenyum malu saat dia mulai mengangkat teh nya untuk dia minum "Dia masih menduduki hatiku" katanya.

Yeri sengaja membeli rumah dengan harga yang sangat mahal hanya untuk satu komplek dengan Lisa. Awalnya, dia akan mendekati Lisa dengan cara mendaftarkan diri sebagai karyawan di perusahaannya. Tetapi, siapa sangka bahwa dia tidak bisa memenuhi kriteria perusahaan Lisa dan itu yang membuatnya tidak bisa bekerja disana.

HURTS - JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang