Jennie mendapatkan intruksi untuk pemotretannya, dia mendengar dan memperhatikan staff yang memberitahunya. Hatinya sedang kesal, dia tidak tau kenapa dia merasa ingin marah tetapi dia tidak mengerti marah karena apa. Jennie berusaha menjadi profesional untuk pekerjaannya, dia tidak akan membuang kesempatan ini hanya gara gara mengikuti moodnya.
Seungri yang menatapnya dari jauh hanya bisa tersenyum, dia tau bahwa Jennie memiliki rasa untuk Lisa meskipun baru sedikit karena tidak mungkin setelah Jennie melihat Lisa dekat dengan So hee bisa membuat moodnya menjadi buruk jika bukan karena memiliki perasaan.
Saat Jennie sedang melakukan pemotretan, dia melirik sebelah kanan, dimana dia melihat Lisa sedang duduk disana memperhatikannya dengan santai. Dia ingin sekali mengacuhkan Lisa tetapi dia ingat, bahwa bukan hanya dirinya dan Lisa yang berada disana tetapi banyak orang yang memperhatikan mereka.
Jadi secara terpaksa dia harus memakai topengnya, dia tersenyum lembut melihat Lisa yang menatapnya. Lisa yang menyadari bahwa Jennie melemparkan senyuman untuknya dia tertegun, dia membalas senyuman Jennie dengan senang karena ini adalah kedua kalinya Jennie memberikan senyuman untuknya selain di hari pernikahan mereka.
Semua kru, staff, Seungri dan juga Rudolf yang melihatnya mereka tersenyum. Para staff laki laki sangat iri dengan Lisa, karena dia memiliki Jennie yang cantik dan sempurna, begitu juga dengan para kru perempuan, mereka sangat iri dengan Jennie karena memiliki Lisa di hidupnya.
"Aku tidak akan pernah membayangkan bagaimana kehidupan bahagia keduanya ketika berada di rumah, mereka sangat cocok" kata perias melihat keduanya.
"Aku bahkan tidak sabar untuk melihat keturunan dari keduanya, gen dari Ceo Manoban dan Jennie Kim pasti tidak akan pernah gagal" kata asisten perias.
"Ah aku tidak akan pernah bisa membayangkannya! keduanya memiliki tatapan yang sangat intens" kata kru laki laki disana.
"Istrimu sangat cantik" Rudolf berbisik di sebelah Lisa.
Lisa tidak merespon, dia hanya tersenyum. Tiba tiba senyumanya memudar ketika dia teringat tentang hickey yang dia lihat di leher Jennie kemarin. Lisa berdiri dari sana dan pergi dari ruangan pemotretan yang sedang istrinya lakukan.
Rudolf yang melihat Lisa pergi dia mengerutkan dahinya dan melirik asistennya untuk bertanya, tetapi asistennya hanya mengangkat bahu karena dia tidak tau kenapa Lisa pergi dari sana tidak menemani istrinya.
Seungri yang melihat Lisa pergi dia melirik Jennie yang sedang fokus dengan kerjaannya. Bahkan Jennie tidak merasa khawatir jika istrinya tidak disini untuk melihatnya, dia melirik ponsel Jennie yang dari tadi menyala memperlihatkan notifikasi pesan dari Jongin.
"Apa kau benar benar tidak memiliki pekerjaan?" Seungri berbicara dengan ponsel Jennie karena kesal melihat Jongin yang terus menerus mengirimkan pesannya.
Saat Lisa akan pergi dari kantor Rudolf, langkahnya terhenti ketika Han so hee menghalanginya.
"Ada urusan lain Ceo Manoban?" tanya So hee dengan sedih.
"Ada tamu yang datang ke kantorku" jawab Lisa berbohong.
So hee menahan rasa cemberutnya "Kau tidak akan melihat istrimu disini?"
Lisa berpikir sebentar lalu melihat So hee "Aku harus profesional seperti apa yang sudah kau katakan, ketika kita berada di tempat kerja, aku tidak akan mengganggu nya"
So hee mengangguk dan tersenyum dengan terpaksa, dia membiarkan Lisa pergi melewatinya. So hee masih menatap kepergian Lisa dari sana, mood nya menjadi buruk karena Lisa sudah pergi dan dia tidak memiliki kesempatan untuk dekat dengannya meskipun di tempat itu ada istrinya, So hee tidak memperdulikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HURTS - JENLISA
Teen FictionKhusus pembaca yang memiliki mental yang kuat dan siap untuk emosi setiap saat, selamat membaca teman teman.