Keesokan paginya.
Saat Seulgi sedang memanaskan mobil milik Lisa, dia menutup ponselnya dengan frustasi karena tidak mendapatkan pesan apapun dari Lisa. Sudah beberapa hari Seulgi tidak pulang yang membuatnya sulit untuk bertemu dengan Hans.
Dia tidak berani meninggalkan kediaman Lisa dan Jennie jika dia tidak mendapatkan perintah dari bosnya. Apalagi sekarang Lisa terlihat sedang menjauh dari istrinya yang membuat Seulgi bisa menebak bahwa dirinya akan lebih sulit untuk pulang ke rumahnya.
Saat dia sedang melamunkan anaknya, seseorang mengalihkan pandangannya yang membuat Seulgi mendongak melihat Jennie baru saja keluar dari rumah untuk mendekatinya. Seulgi sedikit terkejut melihat Jennie yang terlihat pucat dan kusut, sepertinya Jennie tidak memiliki waktu tidur yang cukup.
"Antarkan aku ke perusahaan Lisa"
"Baik Mrs. Manoban" Seulgi menjawab sambil membukakan pintu mobil untuk Jennie.
Setelah dia memasuki mobil dan menjalankannya, Seulgi berusaha mencuri pandang untuk melihat Jennie yang berada di belakang lewat kaca. Jennie memintanya untuk mengantarkannya ke perusahaan bos, apakah bos sedang berada disana?
Jennie memandang para pejalan kaki dengan tatapan yang kosong. Dari semalam dia tidak bisa tidur karena memikirkan hal ini. Bagaimanapun dia harus menjelaskannya dengan jujur kepada Lisa, karena dia tidak ingin Lisa menjauh darinya.
Apapun keputusan yang akan Lisa lakukan, dia harus menerimanya. Hanya saja, kehidupannya sedikit menyakitkan bukan? aku sudah kehilangan pekerjaanku, keluarga menjauh dariku dan Lisa?
Aku tidak akan menyalahkan takdir, karena ini pilihanku. Aku hanya menyesal dengan apa yang sudah aku pilih sehingga membuat banyak orang yang aku cintai kecewa dengan pilihanku dan tindakanku.
Dan Kai.. aku tidak tau tentang kehidupannya lagi. Aku terlalu sibuk di kelilingi dengan semua masalah yang mendekatiku. Sepertinya Kai sudah menjalani kehidupan yang menyenangkan sehingga dia tidak pernah terlihat menggangguku lagi.
Sudah sangat lama aku tidak peduli dengannya. Lebih tepatnya, ketika aku sudah jatuh cinta dengan istriku. Istri tercintaku, Lisa Manoban.
Aku hanya ingin memperbaiki semuanya, memperbaiki rumah tanggaku, keluargaku dan pertemanan dengan teman temanku. Tentang impianku untuk menjadi seorang model sepertinya sudah tidak menjadi impianku, karena impianku yang ingin aku capai sekarang adalah menjadi istri yang baik untuk Lisa dan bisa merawat Lisa.
Banyak hal yang harus aku usahakan, dan aku tidak ingin menyerah hanya karena masa laluku, lebih tepatnya hal bodoh yang pernah aku lakukan. Jika waktu bisa berputar sesuai dengan keinginanku, aku akan memilih untuk bertemu dengan Lisa sejak awal dari pada bertemu dengan Kai.
Maafkan aku.. aku sangat menyakitimu Lili.
Satu tetes air mata mengalir di pipi Jennie, dia mengusap dengan jarinya. Dia sudah sangat lelah untuk melakukannya sendirian.. yang dia butuhkan hanya Lisa. Jika Lisa pergi.. apakah dia masih memiliki kekuatan untuk bertahan?
Jennie tiba tiba tersentak dari pemikirannya karena Seulgi mengatakan bahwa mereka sudah berada di perusahaan Lisa. Dia langsung mengangguk dan akan membuka pintu mobil tetapi Seulgi menahannya yang membuat Jennie menatapnya.
"Mrs. Manoban.. apakah kau membutuhkan masker?"
Jennie menggeleng "Tidak, aku tidak akan menutupinya"
Seulgi menatap Jennie dengan khawatir "Apakah ini akan baik baik saja?"
Jennie tersenyum "Jangan khawatir, mereka pasti akan menjagaku"
KAMU SEDANG MEMBACA
HURTS - JENLISA
Teen FictionKhusus pembaca yang memiliki mental yang kuat dan siap untuk emosi setiap saat, selamat membaca teman teman.