29

3.8K 413 51
                                    

Tangan Rosè mulai berkeringat dan bergetar saat matanya mulai fokus dengan video yang di kirimkan oleh saudaranya di dalam grup. Bahkan dia sudah tidak peduli ketika banyak notifikasi yang masuk ke dalam personal chat dari keluarganya.

Dadanya semakin berdegup dengan kencang, Rosè perlahan melihat ke arah Lisa yang masih tertidur karena dia kelelahan. Dia juga melirik ke arah Jennie yang masih belum sadarkan diri.

"Ya tuhan.. ini bukan editan?" Rosè berkata dengan lirih ketika dia mulai memperhatikan video yang masih berjalan tanpa jeda di tangannya.

"Kenapa?"

Rosè terkejut dan menjatuhkan ponselnya ke lantai saat dia mendengar suara Lisa yang berada di sampingnya. Dia langsung buru buru membawanya dan mematikan ponselnya yang membuat Lisa mengerutkan dahi menatapnya.

"Ada apa?" Lisa bertanya lagi.

Rosè memasukan ponselnya ke dalam saku "Tidak ada, aku harus pergi"

"Kemana? apa kau memiliki jadwal untuk besok?" tanya Lisa menatap Rosè yang mulai pucat di depannya.

Rosè langsung berdiri menatap Lisa yang berada di sofa "Ya.. tidak, maksudku aku harus menyelesaikan beberapa proyek perumahan untuk membantu orang tuaku"

Lisa mengerutkan dahinya "Selarut ini?"

Rosè mengangguk dengan cepat "Ini sangat penting, aku sudah memberikanmu istirahat yang cukup. Jadi, bisakah aku pergi meninggalkanmu?"

Lisa tidak menjawab saat dia hanya menatap Rosè karena melihat kepanikan, kegelisahan dan ketakutan di wajah Rosè secara bersamaan yang membuatnya menjadi curiga.

Rosè yang menyadari Lisa memperhatikannya semakin panik dan membuat dahinya mulai berkeringat. Dia harus cepat meninggalkan Lisa untuk tidak membuat Lisa curiga.

"Jika kau membutuhkan sesuatu, kau bisa menghubungiku. Aku akan mengirimkan bodyguard untukmu dan Jennie" kata Rosè dan akan pergi tetapi Lisa menahan tangannya untuk berdiri berhadapan dengannya.

"Apa yang terjadi?" tanya Lisa menatap Rosè.

Ini dia! pertanyaan ini yang harus aku hindari darinya!

"Apa? aku sudah mengatakannya padamu" jawab Rosè berusaha untuk tetap tenang.

"Pembohong, aktingmu sangat jelek. Katakan padaku, apa yang terjadi?" Lisa bertanya sambil melotot ke arah Rosè.

Merasa Lisa sedang menekannya, Rosè berusaha untuk tidak menatap matanya dan mulai menepis tangan Lisa yang sedang memegang tangannya.

"Lisa berapa kali aku harus mengatakannya? jika aku masih berada disini, aku sulit untuk menyelesaikannya. Jangan ganggu aku, aku harus pergi" katanya dan langsung pergi menabrakan bahunya ke bahu Lisa dengan langkah yang buru buru.

Dia berjalan sambil melihat ke arah belakang karena takut Lisa akan mengikutinya, beberapa kali Rosè berbenturan dengan orang orang yang berada disana meskipun tidak seramai saat siang hari.

Rosè langsung menaiki mobil kesayangannya dan mengambil ponsel untuk menghubungi seseorang. Satu panggilan tidak mendapatkan jawaban, sampai akhirnya di panggilan kedua seseorang di seberang sana mengangkat panggilannya.

"Dimana kau?" Rosè bertanya dengan serius sambil menyetir.

"Tunggu disana, aku akan segera kesana" lanjutnya dan langsung mematikan panggilannya.

Dia langsung menambahkan kecepatan mobilnya untuk segera sampai ke tempat yang akan dia kunjungi. Pikirannya sedang campur aduk, dia masih terbayang dengan siluet yang tidak terlalu jelas tetapi dia yakin bahwa itu memang Jennie yang berada di dalam video tersebut.

HURTS - JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang