Jisoo terbaring dengan lemas, dia memang tidak terluka tetapi dia masih dalam keadaan shock. Ini pertama kalinya dia melakukan hal seperti ini, dia rela mengorbankan nyawanya sendiri hanya untuk kepentingan temannya, dia terlalu sembrono dan tidak berpikir panjang.
Lisa yang melihatnya merasa bersalah, dia menghampiri Jisoo ketika dia sudah selesai berbicara dengan dokter. Lisa duduk di sebelah Jisoo "Apa yang kau rasakan? kau membutuhkan sesuatu?"
Jisoo melirik Lisa yang berada di sebelahnya, dia mengangguk yang membuat Lisa berdiri dan bertanya "Apa?"
"Haus" kata Jisoo.
Lisa langsung membawa air minum yang berada disana dan memberikannya kepada Jisoo yang langsung Jisoo minum dengan tangan yang bergetar. Ketika Lisa memperhatikan Jisoo yang sedang minum, tiba tiba pintu bangsal terbuka dengan kencang yang membuat keduanya terkejut.
Sehun menghampiri Jisoo dengan panik "Apa yang sudah terjadi? kenapa kau tidak menghubungiku?"
Jisoo tidak menjawab, dia masih belum memiliki banyak tenaga untuk menjelaskannya kepada managernya itu. Melihat Jisoo yang tidak menjawab membuat Sehun melirik Lisa dengan terkejut. Dia baru menyadari keberadaan Lisa, dia tersenyum dengan canggung.
"Maafkan aku Ceo Manoban, aku tidak menyadari kehadiranmu"
Lisa tersenyum tenang "Tidak masalah"
Sehun menggosok wajahnya untuk menenangkan dirinya lalu melirik ke arah Lisa "Maaf Ceo Manoban, sebenarnya apa yang sudah terjadi?"
Lisa membasahi bibirnya sebelum menjawab pertanyaan Sehun, dia melirik Jisoo yang sedang menatapnya "Sebelumnya aku meminta maaf atas kejadian ini, aku ceroboh ketika mengendarai mobilku yang tidak melihat mobil artismu yang menyebabkan aku menabrak mobilnya. Aku benar benar tidak memperhatikan kiri dan kanan karena aku sedang fokus untuk mengejar seseorang"
Sehun melirik Jisoo dan mengerutkan dahinya "Kenapa kau mengendarai mobilmu? bukankah semua kerjaanmu sudah selesai? dan kenapa kau tidak memintaku untuk mengantarmu?"
Melihat Jisoo yang hanya diam menatap Sehun membuat Lisa berkata "Aku rasa kau jangan bertanya kepadanya untuk saat ini, sepertinya dia masih dalam keadaan shock karena kejadian ini"
Sehun merasa cemas dan takut Jisoo terluka, dia berkali kali melihat keadaan Jisoo dan mengecek setiap tubuhnya. Lisa yang merasa bersalah dia mendekati Sehun "Aku akan mengganti rugi semuanya termasuk mengganti mobil yang di miliki oleh Jisoo karena ini semua akibat kelalaianku dalam berkendara"
"Ceo Manoban, aku sangat mengkhawatirkannya. Aku harap kejadian seperti ini tidak akan pernah terjadi lagi" kata Sehun.
Lisa mengangguk "Ini tidak akan pernah terjadi lagi, Tuan Sehun bisakah kita membicarakan suatu hal hanya kau dan aku?"
Sehun melirik ke arah Jisoo yang membuat Jisoo mengangguk untuk membiarkannya. Mereka berdua pergi dari ruangan itu meninggalkan Jisoo sendirian.
Jisoo lebih merasa bersalah dari Lisa, karena dia sudah membuat Lisa merasa bersalah. Disini bukan Lisa yang lalai, tetapi Jisoo yang sengaja membuat Lisa menabraknya.
Dia akan berbaring untuk tidur tetapi pintu terbuka memperlihatkan Irene yang panik dan menghampirinya.
"Apa yang sudah terjadi?" Irene bertanya dengan cemas menatap Jisoo yang sedang lemas.
"Ya tuhan, kau hampir membuat jantungku lepas" kata Jisoo memegang dadanya.
"Kau yang membuatku seperti itu, apa yang sudah terjadi? kalau bukan karena aku membuka sosial media, aku tidak akan pernah mengetahuinya. Kenapa bisa terjadi kecelakaan? dimana Sehun? kenapa dia tidak menjagamu?" Irene memborbardir Jisoo dengan semua pertanyaannya karena khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
HURTS - JENLISA
Teen FictionKhusus pembaca yang memiliki mental yang kuat dan siap untuk emosi setiap saat, selamat membaca teman teman.