Dua puluh menit Jisoo membiarkan Lisa tertidur di bahunya, dia benar benar tidak menganggunya. Jisoo berkali kali mencuri pandang ke arah Lisa yang sedang memejamkan matanya.
"Ya tuhan.. kenapa Jennie menyianyiakan manusia seperti ini?" Jisoo berkata dengan lirih menatap Lisa dari samping.
Dia menggerakan tangannya untuk menyingkirkan beberapa helai rambut yang menutupi wajah Lisa. Jisoo langsung tersenyum, dia memperhatikan semua wajah Lisa dari dekat dengan senang.
Matanya tertuju pada bibir tebal Lisa. Dia menelan ludah dan memperhatikannya. Jisoo mulai menggerakan tangannya lagi, dan dia ingin memgelus bibir Lisa dengan tangannya.
Tetapi, ketika jarinya hanya beberapa inci dari bibir Lisa, tangannya di hentikan oleh seseorang yang membuat Jisoo terkejut dan langsung menatap orang tersebut.
"Apa yang kau lakukan?" Sehun berkata dengan memelankan suaranya sambil memperhatikan sekitar.
Jisoo mengerutkan dahinya "Aku hanya penasaran dengannya"
"Jangan konyol, beruntung jika seseorang tidak ada yang memperhatikanmu. Ingat, dia istri sah Jennie, jangan membuat kekacauan" kata Sehun mengingatkan.
Jisoo tidak menjawab apapun, dia memutar matanya dan membuang wajahnya karena kesal Sehun mengganggu kesenangannya.
Sehun yang sudah mulai melihat bahwa Jisoo kesal kepadanya, dia membuang nafas perlahan untuk menenangkan dirinya dan berkata dengan hati hati kepada Jisoo.
"Kita harus mengantarkannya, tidak baik jika kau dalam posisi seperti ini terlalu lama bersama istri sah Jennie"
Jisoo mengangkat satu alisnya "Apa salahnya? aku hanya membantunya untuk terjaga dari tidurnya. Dan lagi pula Jennie tidak bersamanya"
"Jisoo kau harus ingat siapa orang yang berada di sampingmu itu, selain dia istri seseorang dia adalah Ceo Manoban. Bukan orang biasa, kau harus lebih berhati hati kepadanya" kata Sehun menatap Jisoo.
"Oppa, aku tidak melakukan apapun. Biarkan dia beristirahat, sepertinya dia tidak memiliki tidur yang cukup"
"Berapa lama lagi kau akan berada dalam posisi seperti ini? sampai semua orang menyadari bahwa kau sedang bersama Ceo Manoban di dalam club? berhenti melakukan hal yang bodoh, kita harus mengantarkannya sekarang" Sehun mengatakan dengan tegas yang membuat Jisoo berdecih kesal.
Mereka berdua membopong Lisa dengan hati hati karena mereka takut, jika seseorang melaporkan hal yang tidak jelas atau membuat viral di sosial media. Sehun membawa Lisa memakai mobil Jisoo, dia membiarkan Lisa bersama Jisoo berada di kursi belakang.
"Aku tidak mengerti, kenapa dia bisa bersamamu?" Sehun bertanya dengan heran saat dia sudah mulai menjalankan mobilnya.
"Aku tidak bersamanya, aku melihat dia sendirian disana" jawab Jisoo menutupi badan Lisa dengan selimut kecil yang berada di mobilnya.
Sehun mengangguk "Mungkin dia telah melakukan pertemuan dengan klien, ini pertama kalinya aku melihat dia tidak bersama dengan Seulgi seperti biasanya"
Jisoo mengangguk sambil menatap Lisa yang tertidur "Sepertinya dia datang sendirian?"
"Mungkin?" jawab Sehun mengangkat bahu dan fokus untuk menyetir menuju rumah Jennie dan Lisa.
Setelah beberapa menit sampai di rumah Lisa, Sehun dan Jisoo membawa Lisa dengan hati hati. Dan dia melihat Seulgi yang buru buru mendekat ke arahnya.
"Apa yang terjadi?" tanya Seulgi dengan panik.
"Dia mabuk, apa yang kau lakukan? kenapa kau tidak menjaganya dan membiarkan dia sendirian disana?" Jisoo bertanya dengan kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
HURTS - JENLISA
Teen FictionKhusus pembaca yang memiliki mental yang kuat dan siap untuk emosi setiap saat, selamat membaca teman teman.