Jennie buru buru berjalan, dia memakai masker dengan kacamata hitam. Dia tidak ingin semua orang melihat penampilannya hari ini, Jennie sudah terlalu banyak menangis dan tidak tidur seharian penuh. Dia langsung memasuki salah satu ruangan dengan langkah yang cepat.
Jennie membuka pintunya dan melihat Seungri, Jinyoung dan salah satu gadis disana. Mereka bertiga terkejut ketika melihat Jennie. Seungri yang pertama berdiri dan menghampiri Jennie.
"Jen.."
Jennie membuka maskernya dan melirik gadis yang sedang duduk lalu menatap Seungri "Oppa, apa maksudnya? kenapa kau tidak mengangkat panggilanku? dan kenapa kau melarang Jinyoung untuk menjemputku?"
Seungri membasahi bibirnya dan menatap Jennie dengan tenang "Ada sesuatu yang harus aku bicarakan denganmu" katanya dan meminta Jennie untuk duduk disana.
Seungri melirik Jinyoung dan gadis disana lalu menatap Jennie dengan sedih "Apa kau tidak mengetahui apapun sebelumnya?"
Jennie mengerutkan dahinya "Apa ini karena aku meminta hari liburku?"
"Jennie apa aku selama ini terlihat sebagai manager yang seperti itu untukmu?" Seungri balik bertanya.
Jennie tidak menjawab, dia langsung terdiam karena memang Seungri sudah sangat baik dan profesional semenjak menjadi managernya.
Melihat Jennie yang tidak menjawab, membuat Seungri melanjutkan "Aku tidak tau dan tidak mengerti apa yang sudah terjadi denganmu sebelumnya, aku pikir istrimu meminta untuk libur hanya karena kau membutuhkan istirahat. Tetapi sepertinya ini bukan masalah kecil, benarkan?"
Jennie mengerutkan dahinya menatap Seungri "Aku tidak mengerti, apa yang salah dengan itu? Lisa hanya menginginkanku untuk beristirahat di dalam rumah dan kau mengizinkannya oppa"
"Tidak ada yang salah jika kau meminta libur untuk beristirahat bahkan dari dulu aku selalu mengabulkannya untukmu bukan?"
Jennie mengangguk "Lalu?"
Seungri membuang nafas dan menatap Jennie "Tuan Kim menghubungiku"
Jennie terkejut ketika Seungri menyebutkan nama Appanya, dia terdiam beberapa detik sebelum berkata "Appa?.."
Seungri mengangguk dengan sedih.
"Apa yang dia katakan?" tanya Jennie.
"Mungkin akan lebih baik jika kau bertanya langsung dengan Appamu.. kau akan mengerti dan mengetahui jawabannya di balik alasan kenapa aku seperti ini kepadamu" Seungri berkata dengan hati hati.
Lalu Jennie melirik gadis yang sedang duduk menatapnya dengan canggung "Gadis ini?"
Seungri mengangguk "Ini adalah jawaban yang akan kau cari dari Appamu"
Jennie menggelengkan kepalanya dengan tidak percaya "Oppa.. tidak mungkin kan.."
Seungri menghembuskan nafas kasar, dia ikut sedih dan menatap Jennie "Jen.. mungkin jalanmu tidak disini"
"Tidak! tidak mungkin! oppa, kau bahkan tau jika ini impianku kan?" Jennie bertanya dengan mata yang berkaca kaca.
Seungri tidak bisa menjawabnya lagi, dia mengulum bibirnya dan membuang muka untuk tidak melihat Jennie. Karena sejak bekerja dengan Jennie, namanya semakin di kenal oleh orang lain. Dan sekarang, dia sudah melepaskannya.
"Oppa?" Jennie bertanya sambil berdiri dengan air mata yang sudah mengalir.
Seungri menatap Jennie dengan mata merahnya yang sedang menahan sedih "Pergilah.. kau bisa menanyakan ini kepada Appamu"
Jennie tidak mengatakan apa apalagi ketika dia langsung pergi dari ruangan Seungri dan berlari untuk mencari taksi.
___
KAMU SEDANG MEMBACA
HURTS - JENLISA
Teen FictionKhusus pembaca yang memiliki mental yang kuat dan siap untuk emosi setiap saat, selamat membaca teman teman.