Saat merasakan kenikmatan ketika seseorang sedang memijat kakinya, Jennie terbangun dengan membuka mata perlahan dan melihat bagaimana Lisa masih terjaga dan masih memijat kakinya dengan lembut.
Dia terkejut dan berkata "Li, kenapa kau tidak pergi untuk beristirahat? kau sudah cukup memanjakanku"
Lisa menatapnya dengan penuh cinta "Aku harus memastikan bahwa kau baik baik saja, biarkan aku melakukannya.. katakan padaku jika aku terlalu menyakitimu"
Jennie menghentikan tangan Lisa untuk tidak memijatnya dan dia berusaha duduk di ranjang dengan bantuan Lisa yang membantunya dengan hati hati.
Jennie tersenyum memegang tangan Lisa "Li, aku baik baik saja. Kehamilan pertama belum terlalu membuatku mendapatkan reaksi yang lebih. Kau harus menjaga dirimu dengan baik, kau butuh istirahat"
"Aku baik baik saja, aku tidak membutuhkan istirahat. Kehamilanmu membuatku terlalu bersemangat untuk menjalani hidup" jawab Lisa yang membuat Jennie tersenyum malu.
Dia menuntun tangan Lisa untuk mengelus perutnya "Aku akan menjaga anak kita, tetapi kau harus menjaga dirimu, jika terjadi sesuatu kepadamu, bukan hanya aku yang merasa sedih, tetapi dia juga"
Lisa terkekeh sambil mengelus perut Jennie dengan lembut "Baiklah, setelah kita berada di rumah, aku akan tidur. Jangan terlalu memikirkanku, kau harus fokus dengan anak kita"
Jennie tersenyum ketika melihat bagaimana Lisa sangat senang dengan kehamilannya. Dia bersyukur karena Tuhan mengabulkan keinginannya untuk mendapatkan keturunan dengan Lisa.
Jennie melihat dengan penuh kasih bagaimana Lisa menatap perutnya sambil mengelusnya. Dia sangat bahagia, hari yang dia tunggu sudah datang di kehidupannya.
Setelah cukup puas dengan apa yang dia lihat, Lisa berdiri menatap Jennie yang masih duduk di ranjang "Aku akan menghubungi Seulgi untuk menjemput kita sebelum dokter mengizinkanmu untuk pulang"
Jennie mengangguk dan tersenyum, dia membiarkan Lisa keluar dari ruangannya dan membuatnya tersenyum sendirian disana. Jennie mengelus perutnya dengan senang, dia akan menjaga Lisa junior dengan baik. Dia tidak menyangka bahwa prosesnya berjalan dengan lancar dan cepat, apalagi dalam waktu yang tepat.
Setelah ini, Jennie hanya akan memikirkan bagaimana kehidupan kedepannya. Dia akan lebih menjaga kesehatannya dan pola makan yang benar untuk anaknya. Ini adalah salah satu bukti cintanya untuk Lisa, meskipun tidak sebesar cinta yang sudah Lisa perlihatkan, tetapi menurutnya kehamilannya adalah salah satu cinta yang besar untuk Lisa.
Dia sudah membayangkan bagaimana kehidupan di masa depan dengan dua orang yang dia cintai di hidupnya. Sekali lagi, Jennie akan menjaganya. Menjaga cintanya.
Saat dia sedang melamun dengan pikirannya, pintu ruangan terbuka dengan Lisa dan Seulgi yang berada di sisi nya.
Jennie mengerutkan dahinya "Sangat cepat"
Lisa terkekeh melirik Seulgi yang berada di sampingnya "Dia sudah berada di depan sebelum aku memanggilnya"
Jennie tersenyum menatap Seulgi "Kau sangat setia dengan bosmu"
Seulgi yang mendengarnya hanya tersenyum. Sebenarnya ada hal yang ingin dia katakan kepada Lisa yang membuatnya buru buru pergi menyusulnya tanpa perintah dari Lisa. Tetapi, Seulgi terlalu terkejut mendapatkan kabar jika Jennie sedang hamil anak bosnya.
Dia terlalu senang dengan berita gembira bosnya sampai lupa dengan apa yang ingin dia sampaikan.
Setelah mendapatkan banyak intruksi dari dokter tentang kehamilan Jennie, Lisa membawa Jennie dengan hati hati menuju mobilnya. Dia bahkan terlihat bergetar ketika memegang tangan Jennie yang membuat Jennie menertawakannya setelah memasuki mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HURTS - JENLISA
Teen FictionKhusus pembaca yang memiliki mental yang kuat dan siap untuk emosi setiap saat, selamat membaca teman teman.