"Maaf apakah aku mengenalmu sebelumnya?"
"Taran, apakah itu Lisa?" Ahyeon dan Nancy mendengar suara teriakan dari dalam rumah kaka dan iparnya selain wanita yang berada di depannya.
Belum sempat untuk menjawab pertanyaan dari Ahyeon, Somi datang menghampiri ketiganya dan melihat dengan sedikit terkejut ke arah Ahyeon karena dia mengenalnya.
"Uh.. kau, Ahyeon?" Somi pura pura menebak untuk tidak terlihat kaku.
Ahyeon merasa lega karena dia mengenal Somi, dia sudah berpikir terlalu jauh tentang wanita di depannya. Untung dia mengetahui bahwa Somi berada disini, itu artinya adalah wanita yang dia curigai dari awal ternyata temannya Somi, sepupu Lisa, jadi dia tidak perlu mencemaskan apapun.
Ahyeon tersenyum dan mengangguk "Apakah Jennie unnie sedang berada di dalam rumah?"
Somi melirik Taran yang berada di sampingnya lalu menatap Ahyeon "Tidak, aku rasa Jennie dan Lisa sedang berada di luar"
"Kau mengetahuinya?" tanya Ahyeon.
Somi menggeleng "Aku tidak mengetahuinya"
Ahyeon merasa kecewa dengan jawaban Somi saat wajahnya berubah menjadi cemberut sambil memegang bunga indah di tangannya. Nancy yang melihat ekspresi sedih Ahyeon merasa kasihan, dia memegang kedua pundak Ahyeon dan mengelusnya dengan lembut.
"Bagaimana jika kau bertanya padanya? aku akan menghubunginya untukmu" kata Nancy menatap Ahyeon.
Ahyeon menggeleng "Tidak unnie, aku tidak ingin mengganggunya. Mungkin lain kali aku bisa bertemu dengannya" lalu dia menatap Somi yang sedang menunggunya "Unnie, bisakah aku meminta tolong kepadamu? aku hanya ingin memberikan ini untuk Jennie unnie" dia memberikan bunga yang langsung di bawa oleh Somi.
Nancy mengerutkan dahinya menatap Ahyeon "Kau yakin? kau pasti merindukan unniemu"
Ahyeon melirik Nancy dan tersenyum "Tidak apa apa, aku bisa berkunjung kapanpun di lain waktu" lalu dia melirik Somi kembali "Apakah ini tidak apa apa unnie?"
Somi mengangguk dan tersenyum "Ini tidak masalah, aku akan memberikannya kepada Jennie, jangan khawatir"
"Ahyeon, apa lebih baik kita menunggunya? supaya kau bisa bertemu dengan Jennie" kata Nancy.
"Apa itu ide yang bagus?" Ahyeon balik bertanya sambil berpikir.
"Tentu saja, kau bisa melepas rindumu dan memberikan hadiahmu secara langsung" jawab Nancy dengan senang.
"Maaf, sepertinya Jennie dan Lisa sedang memiliki hari yang sangat padat. Mereka bahkan tidak terlihat disini sejak awal, aku hanya merasa kasihan jika kalian menunggu dengan waktu yang lama.." Somi tiba tiba memotong omongan keduanya.
Nancy mengerutkan dahinya menatap Somi yang dari tadi gelisah sambil melirik orang di sebelahnya. Sepertinya.. ada sesuatu yang dia sembunyikan tentang wanita ini.
Ahyeon menghembuskan nafasnya dan menarik tangan Nancy "Itu benar, kita bisa datang lain kali. Unnie, maaf karena aku sudah merepotkanmu"
Somi merasa lega dan tersenyum senang menatap Ahyeon "Tidak masalah, jangan merasa sungkan kepadaku"
Setelah keduanya berpamitan untuk pulang, Nancy masih belum bisa berpikir baik tentang Somi dan temannya. Saat dia duduk dan menggunakan sabuk pengaman, Nancy melirik Ahyeon yang terlihat tenang tanpa ada rasa curiga sedikitpun.
"Ahyeon, apa kau yakin? kau tidak akan menunggunya disini?"
Ahyeon melirik Nancy "Tentu saja unnie, ada apa denganmu? kenapa kau terlihat gelisah seperti ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
HURTS - JENLISA
Fiksi RemajaKhusus pembaca yang memiliki mental yang kuat dan siap untuk emosi setiap saat, selamat membaca teman teman.