"Jika terjadi sesuatu padamu atau seseorang sedang menganggumu, kau bisa mengatakannya padaku" Jb berkata sambil menyenderkan tangannya ke kaca mobil Lisa yang setengah terbuka.
Lisa tersenyum "Ini hanya hal kecil, kau tidak perlu melakukan hal yang mudah untukku"
"Benar, kau harus memberikanku pekerjaan yang sepadan dengan kekuatanku" jawab Jb bercanda lalu dia melirik Seulgi yang hanya terdiam menunggu bos nya untuk mengintruksikannya "Kau bisa mengenalkannya?"
Lisa melirik Seulgi lalu menatap Jb "Sayang sekali dia tidak menyukai seseorang sepertimu"
"Ah sangat di sayangkan" jawab Jb menahan dadanya berakting sakit hati.
Setelah keduanya selesai dengan pembicaraannya, Lisa memerintahkan Seulgi menuju rumahnya memakai mobilnya, tetapi karena Seulgi merasa tidak enak dengan bosnya, dia menolak dan akan mengantarkan Lisa ke rumahnya sedangkan dia berniat memanggil taksi untuk pulang.
Ketika mereka sampai di depan rumah Lisa, Seulgi membuka sabuk pengaman dan menatap Lisa "Bos, jika kau membutuhkanku, aku akan siap untuk membantumu kapanpun"
Lisa tersenyum tipis "Karena itu memang tugasmu"
Saat mereka sudah keluar dari mobil, tiba tiba keduanya mendengar seseorang sedang memukul gerbang rumah Lisa. Ketika Lisa akan melihat, Seulgi menahannya dan dia melangkahkan kakinya untuk melihat seseorang di balik gerbang.
Seulgi berusaha untuk menjaga dirinya dan membuka gerbang tersebut dengan hati hati, ketika gerbang itu terbuka, dia terkejut karena melihat gadis cantik dengan wajah yang panik melihatnya.
"Kau?" Seulgi bertanya mengangkat satu alisnya.
"Dimana unnie?" tanya gadis itu dengan cemas.
Seulgi mengerutkan dahinya "Siapa?"
Tiba tiba Lisa datang ke arah mereka dan terkejut melihat Ahyeon disana masih dengan seragam sekolahnya.
Ahyeon langsung menghampiri Lisa "Unnie, apakah Jennie unnie sedang berada di rumah? aku tidak bisa mengubungi ponselnya karena dia tidak mengangkat semua panggilanku"
"Jennie masih bekerja, apa yang sudah terjadi?" tanya Lisa.
"Mommy, mommy tiba tiba pingsan, bibi Jung sedang tidak ada di rumah. Tiga hari lalu Appa sudah berangkat ke New Zealand untuk pekerjaannya dan Jennie unnie tidak mengangkat panggilanku"
Lisa melirik Seulgi yang mengerutkan dahinya dan menatapnya lalu dia melihat Ahyeon "Dimana sekarang mommy?"
"Aku sudah memanggil ambulan, dan setelah aku mengantarkan mommy ke rumah sakit, aku mencari taksi untuk memberitahukan tentang ini kepada Jennie unnie"
"Biar aku yang melihatnya, jangan khawatir.. aku akan memberitahukan ini kepada Jennie" kata Lisa.
Mereka bertiga langsung memasuki mobil Lisa dan pergi menuju rumah sakit. Lisa yang dari tadi mencoba menghubungi Jennie dia sama hal nya seperti Ahyeon, Jennie tidak mengangkat panggilannya.
Setelah sampai, mereka memasuki bangsal Nyonya Kim, Ahyeon langsung memeluk ibunya. Melihat Lisa yang datang bersama putrinya membuat nyonya Kim merasa malu dan bahagia secara bersamaan.
"Lisa, dimana Jennie?" Nyonya Kim bertanya setelah melihat Lisa tidak bersama istrinya.
Lisa mengelus hidungnya sebelum berkata "Jennie masih bekerja mom, tetapi jangan khawatir, aku akan menemanimu"
"Maaf, pasti Ahyeon memaksamu untuk berada disini" katanya sambil melirik Ahyeon yang sedang menggelengkan kepalanya.
Lisa tersenyum "Tidak mom, Ahyeon sama sekali tidak memaksaku. Karena kau adalah orang tuaku, aku tidak mungkin mengabaikanmu dalam keadaan seperti ini bukan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
HURTS - JENLISA
Teen FictionKhusus pembaca yang memiliki mental yang kuat dan siap untuk emosi setiap saat, selamat membaca teman teman.