Setelah sampai di bandara Korea, Lisa lebih memilih mendorong kopernya dari pada memegang tangan istrinya yang dari tadi sedang menatapnya dengan sedih. Jennie sudah merasa ada yang aneh dari Lisa, dia agak sedikit menjauh darinya..
Seulgi yang melihatnya dia tidak terlalu memperdulikannya, karena dia tau, pasti bos memiliki sebuah rahasia yang membuatnya seperti sekarang kepada istrinya.
Tetapi Lisa tetap berada di sisinya, meskipun dia tidak memegang tangan Jennie, dia tetap akan menjaga Jennie.
"Jennie Kim?" Seseorang bertanya dengan antusias melihat Jennie.
Ketiganya terkejut, Jennie langsung tersenyum dan membungkuk untuk menghormatinya. Lisa menarik tangan Jennie dengan lembut dan mendekapnya lalu mendorong kopernya ke arah Seulgi yang membuat Seulgi langsung menangkapnya.
"Jennie? aku sudah lama tidak melihatmu! kenapa kau tidak mengatakan apapun tentang ini?" Temannya berteriak dengan sedih yang membuat seisi bandara memperhatikan kehadiran ketiganya.
Seulgi menjadi panik, dia meminta satpam disana untuk menjaganya. Jennie tidak menjawab apapun, dia hanya tersenyum dan mengangkat kedua tangannya memberikan permohonan maaf secara tidak langsung.
"Jennie! itu Jennie Kim!" Yang lainnya berlari untuk mendekat yang membuat ketiganya hampir terkepung.
Lisa menjaga Jennie dengan baik, dia menahan Jennie di pelukannya dengan hati hati dan tetap membuat Jennie aman. Mereka semua berteriak memanggil nama istrinya dan bertanya tentang tidak adanya aktivitas Jennie dimana mana.
Keadaan hampir tidak bisa di kendalikan, tapi bersyukur Seulgi bisa mengatasinya dan membuat ketiganya sudah duduk di dalam mobil. Mereka bertiga langsung pergi dari sana untuk menghindari kerumunan.
Jennie melihat ke arah belakang dengan sedih, dia merindukan semua penggemar yang masih setia kepadanya. Lisa menatapnya dan merasa kasihan kepada istrinya, saat tangannya akan menarik Jennie untuk berada di pelukannya, dia menahannya.
Dia masih teringat dan terbayang bahwa Jennie sangat mencintai Kai. Lisa memilih diam dan memperhatikan jalan untuk menuju rumahnya.
Tidak ada pelukan yang menenangkan seperti biasanya, dia melirik Lisa yang hanya diam tanpa melihatnya. Lisa bahkan membuang muka ketika merasa Jennie sedang memperhatikannya.
Jennie merasa sedih.. apa yang membuat Lisa seperti ini? apakah dia tidak senang dengan keputusannya? atau dia sudah terhasut dengan omongan keluarganya untuk berpisah dengannya?
Memikirkan hal semacam ini membuat Jennie merasa pusing, dia menyandarkan punggung dan menyandarkan kepalanya di kaca. Semoga semua pemikiran yang sudah berada di otaknya itu tidak benar, dan Lisa seperti ini karena hanya merasa lelah.
Jennie tidak berani untuk membuka obrolan apapun dengan Lisa, dia takut jika dia akan mengganggu rasa lelah istrinya. Jennie memilih untuk memejamkan matanya perlahan dan tidak sadar jika dia sudah berada di alam mimpi.
Sedangkan Lisa, dia masih belum bisa menerimanya. Meskipun Jennie dan dia menikah secara terpaksa, dan dia tau bahwa Jennie dan Kai sudah berpacaran dari masa sekolah, apakah implan harus bertahan sampai mereka sudah menikah?
Jika implan masih bertahan.. tidak mungkin mereka berhenti melakukannya bukan?
Dada Lisa semakin sesak ketika membayangkannya, bahkan dia belum pernah melakukan hal yang sangat jauh dengan istrinya. Terakhir kemarin dia akan melakukannya tetapi Jennie masih tidak memberikannya.
Kai sudah melakukannya.. dan dia tidak pernah melakukannya..
Lisa menepuk dadanya perlahan untuk menenangkannya. Rasanya sangat sakit ketika mengetahui istrinya masih memasang impan ketika dia sudah menikah. Juga, Jennie tidak mengatakan apapun kepadanya yang membuat Lisa semakin panas jika mengingatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HURTS - JENLISA
Teen FictionKhusus pembaca yang memiliki mental yang kuat dan siap untuk emosi setiap saat, selamat membaca teman teman.