14

4.3K 460 80
                                    

Ibu Kai menatap Kai dengan kesal saat anaknya hanya diam menatap ponsel menunggu Jennie menghubunginya. Kai sudah mengatakan kepada ibunya, bahwa Jennie pasti sedang memikirkannya karena setiap Kai marah kepada Jennie, Jennie pasti akan membujuknya bahkan memanjakannya.

"Berapa jam lagi aku harus menunggu pelacur itu? dia bahkan sama sekali tidak menghubungimu!" kata Ibu Kai dengan marah.

Kai melirik ibunya dengan frustasi "Eomma, kau bahkan tau dia sedang bekerja. Aku yakin Jennie pasti sedang memikirkanku karena aku sudah memarahinya jadi kau harus tetap tenang"

"Sudah hampir 7 jam dia tidak menghubungimu, apa yang kau tunggu lagi? seharusnya kau pergi untuk mencarinya!" Ibu Kai berkata dengan nada tinggi.

"Eomma kenapa kau tidak percaya denganku? bahkan kau tau bahwa Jennie sangat mencintaiku. Dia tidak mungkin bisa mengabaikanku" jawab Kai meyakinkan.

"Ini sudah 7 jam bodoh" ibu Kai dengan marah.

Kai mulai bersandar di sofa dan menenangkan dirinya "Tunggu saja, dia pasti akan datang kesini"

Ibu Kai tidak merespon lagi, dia menghentakan kakinya dengan kesal lalu masuk ke dalam kamar. Dalam pikirannya sebenarnya Kai mulai tidak tenang dan khawatir, karena ini pertama kalinya Jennie memutuskan panggilannya dan mengabaikan amarahnya.

Kai mulai overthinking dan rasa takut mulai menghampirinya, dia takut jika dia akan kehilangan Jennie atau Jennie sudah tidak mencintainya lagi. Dia mulai cemas dan mulai berdiri membawa jaket dan maskernya.

___

Saat Jennie dan Lisa mulai melepaskan ciumannya, keduanya terlihat canggung dan malu. Pipi Jennie semakin memerah bukan hanya karena demamnya tetapi dia tersipu dan dia menyadari bahwa dirinya yang memulai.

Lisa mengulum bibirnya untuk menahan senyumannya, dia mulai berdiri dan berkata "Sebaiknya kau melanjutkan istirahatmu"

Jennie menatap Lisa dan menahan rasa senyumnya "Kau mau kemana?"

"Aku?" Lisa terlihat berpikir, dia seolah hilang ingatan dan tidak tau apa yang akan dia lakukan. Lalu Lisa menggaruk kepalanya "Aku tidak tau, aku harus kemana menurutmu?"

Jennie mengerutkan dahinya "Hah?"

"Apa?" tiba tiba Lisa bertanya.

Keduanya mulai tertawa karena mereka sadar dengan rasa salah tingkah dengan dirinya sendiri.

"Bukan hanya aku yang membutuhkan istirahat, kau yang lebih membutuhkannya. Aku khawatir jika semua wajahmu akan terlihat hitam seperti di bawah matamu" kata Jennie tersenyum.

Lisa mengangguk dengan malu "Aku akan tidur tetapi aku harus memastikan bahwa kau tidur dengan baik"

"Jangan khawatir, aku baik baik saja. Jangan hanya memikirkanku, kau harus memikirkan kesehatanmu" kata Jennie.

Lisa tersenyum dan menatap Jennie dengan senang "Sekarang kau bisa tidur, aku akan membersihkan badanku dan tidur setelah ini"

Jennie mengangguk dan menurunkan badannya untuk berbaring sambil menarik selimutnya menatap Lisa "Aku akan tidur, pergilah.. bersihkan badanmu"

Lisa mengangguk dan tersenyum. Dia masuk ke dalam toilet dengan wajah yang sangat senang bahkan dirinya sudah tidak merasa ngantuk lagi. Jennie menutup wajahnya dengan selimut, dia berteriak tanpa suara disana karena senang.

Jantungnya mulai berdetak, ini untuk yang kedua kalinya dia merasakan seperti ini ketika jatuh cinta dengan seseorang. Dia bahkan tidak bisa berhenti memgingat apa yang sudah terjadi dengannya dan Lisa.

HURTS - JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang