Halo, Meiders!
WAJIB VOTE dan jangan lupa komen juga, ya!
Supaya aku makin semangat untuk lanjutin kisah NaruHina 🥰
🌹"The Deepest of Love" 🌹
Terima kasih😇*****
Mansion Uzumaki, Tokyo.
Uzumaki Karin, yang tak lain adalah adik dari Uzumaki Kushina, sedang duduk berselonjor di pinggir kolam renang Mansion. Sementara Uzumaki Obito, yang merupakan suami Karin, terlihat duduk di sebelah wanita itu, fokus pada tablet kerjanya.
"Dua hari yang lalu, Naruto datang," ujar Karin seraya meminum jus jeruk. "Sepertinya, rapat pemegang aset perusahaan akan segera dilaksanakan."
Obito menoleh menatap Karin. "Bukankah masih ada tiga bulan lagi, Naruto baru akan lulus?"
"Dia menyelesaikan tesisnya lebih cepat dan tinggal menunggu wisuda saja."
Obito tersenyum bangga. "Dia memang jenius. Kita akan rugi kalau tidak menariknya, Karin."
Karin mengangkat kedua bahunya. "Aku sudah pernah mengajaknya. Dia tidak mau. Dia dan Hinata sangat dekat. Kalau dia tahu kita yang menyerang kakak perempuannya, dia akan semakin menjauhi kita."
Obito terdiam. Tiga hari yang lalu, ia menyuruh pasukannya menyerang Hinata. Akan tetapi, tak di sangka-sangka, pengawal Hyuga memang sangat tangguh dan mampu menahan pasukannya. Kalau saja ia mengirim anggota Yakuza sebanyak mungkin, ia tak akan gagal. Obito memang tak seharusnya meremehkan kemampuan pengawal Hyuga.
"Nyonya Karin, Tuan Obito," panggil Juugo dengan nada panik. Seseorang dengan warna rambut oranye dan berbadan besar. Ia adalah anggota Yakuza, sekaligus orang kepercayaan Karin dan Obito.
Obito tersadar dari lamunannya, kemudian menoleh. "Ada apa, Juugo?"
"Mohon maaf, Tuan, saya mendapatkan laporan, bahwa putra Anda keracunan makanan di asrama sekolahnya," ungkap Juugo hati-hati.
Karin membelalak terkejut. "Apa?! Di mana Shin sekarang?!"
"Tuan Muda di rawat di rumah sakit asrama, Nyonya. Menurut kesaksian temannya, Tuan Muda menerima hadiah makanan dari Anda."
Karin mengernyit heran. "Hadiah? Aku tidak mengirim hadiah apa-apa untuk Shin!"
Pada saat yang bersamaan, Juugo mendapat panggilan melalui earpiece-nya. Ia menekan bagian telinga kanan, tempat earpiece-nya dipasang. "Ada apa?"
"Juugo, ada surat untuk Nyonya."
Juugo melihat Karin. Firasatnya mengatakan, ada yang tidak beres dengan keadaan saat ini. Ia berpikir sejenak sambil menatap kedua majikan yang sedang menunggunya, kemudian ia memutuskan, "Bawa ke sini suratnya."
Tak butuh waktu lama, Karin menerima amplop berwarna hitam, bertuliskan namanya di bagian depan amplop tersebut. Wanita itu segera membuka isinya yang berupa selembar kertas hitam pekat, dilengkapi dengan tulisan tangan berbentuk latin. Tulisan tangan yang rapih dan indah, namun tak seindah apa yang ditulisnya.
"Menyentuh Hyuga = kematian."
Karin memeras kertas hitam itu dan membuangnya ke perapian di dekatnya. "Brengsek! Siapa yang berani mengirim surat sampah seperti ini?!"
Obito yang lebih tenang menanggapi, berkata. "Juugo, segera cari tahu mata-mata di sini. Langsung eksekusi. Pas- uhuk, uhuk!"
Di detik yang sama, Karin dan Obito tiba-tiba saja merasakan mual dan sakit di kepalanya. Mereka memuntahkan semua isi perutnya dan segera dibawa ke rumah sakit oleh para pengawal. Rupanya, tidak hanya Shin yang mengalami keracunan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Deepest of Love (NaruHina) - END
Romance"Aku tak tahu harus menyangkalnya atau tidak. Apakah ini kesalahan atau bukan. Yang kutahu adalah, aku bahagia hanya dengan melihat senyummu. Aku terluka ketika air mata itu jatuh dari pipi mulusmu. Aku marah ketika ada orang yang mencoba menyakitim...