‼️ AREA WAJIB VOTE ‼️
Jangan lupa komen juga, ya!
Supaya makin semangat lanjutin kisah NaruHina 🥰🌹"The Deepest of Love" 🌹
(Note: Garis miring itu berarti lagi nyeritain masalalu Naruto ya. Flashback sampai ke bawah.)
*****
Di suatu tempat di kedalaman hutan, ada sebuah bangunan dengan desain yang sangat tertutup. Di dalam bangunan tersebut, terdapat beberapa orang berpakaian ala ninja, sedang berkumpul menghadap meja kerja sang pemimpin. Papan nama di atas meja kerja sang pemimpin, tertulis nama Danzo sebagai pemiliknya. Danzo si pemimpin, ia memandang lekat seseorang yang berdiri paling depan, tepat di hadapannya.
"Kita mendapatkan misi. Membunuh Hyuga Hiashi beserta putrinya, Hyuga Hinata. Naruto, kamu urus itu."
"Maaf, Hyuga Hinata masih berusia 17 tahun. Apakah ada alasan saya harus membunuhnya, Pak?" tanya Naruto, ia menatap lurus atasannya.
Danzo menelaah sesaat, kemudian menjawab, "Sama seperti kamu yang dilatih, bahkan dari sejak usia lima tahun. Tugas kita hanya menjalankan misi untuk dibayar. Tidak perlu alasan apapun, Naruto."
Naruto terdiam, iris safirnya menatap datar. "..."
"Saya dengar, beberapa hari ini, dia datang menemuimu di asrama, dan kamu menolak bertemu dengannya."
"Saya tidak punya alasan untuk menemuinya." Naruto menjawab dengan ekspresi yang sangat tenang.
Danzo tersenyum puas. "Bagus. Kamu memang tidak pernah mengecewakan dalam menjalankan misi. Ayahmu pasti bangga. ANBU adalah peninggalan terakhir dari ayahmu. Karena kamu masih terlalu muda, saya yang akan memimpin organisasi ini sampai kamu siap. Kamu paham, 'kan?"
Naruto mengangguk patuh. "Saya memahaminya."
"Sekarang, bawa timmu dan selesaikan misinya. Saya masih harus memberi tugas pada tim lain," perintah Danzo, seraya beralih pada kertas dokumen yang sedari tadi ia pegang. "Saya beri waktu seminggu, Naruto."
Naruto menundukkan pandangannya sedikit, dan pergi meninggalkan ruangan setelah membalas, "Baik, Pak."
***
"Aku pulang dulu. Aku akan mengumpulkan uang untuk menemuimu lagi nanti. Jaga dirimu baik-baik ya, Naruto!"
Naruto tersenyum menatap lembut gadis di hadapannya. "Kamu yang harus menjaga dirimu dengan baik, Hinata."
"Aku tidak tahu kalau adik Hinata setampan ini!"
Hinata terlonjak, ia menoleh ke sumber suara gadis lain. "Sakura!"
Sakura mengabaikan Hinata, ia tersenyum malu-malu pada Naruto. "Aku Sakura, teman sekelas Hinata. Tahu begitu, seharusnya aku ikut saat Hinata menjengukmu, ya?! Pantas saja, dia sangat girang bertemu dengan- empphhh!"
Hinata mendekap mulut Sakura. Rona merah sangat kentara di wajahnya. Ia tersenyum kaku pada Naruto. "Jangan dengarkan dia."
Naruto hanya diam menatap lurus iris ametis Hinata. "..."
Sementara Sakura melepas dekapan tangan Hinata dengan kasar. "Napasku sesak, tahu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Deepest of Love (NaruHina) - END
Romance"Aku tak tahu harus menyangkalnya atau tidak. Apakah ini kesalahan atau bukan. Yang kutahu adalah, aku bahagia hanya dengan melihat senyummu. Aku terluka ketika air mata itu jatuh dari pipi mulusmu. Aku marah ketika ada orang yang mencoba menyakitim...