.
.(Oiranbuchi || Sumber dari Google Maps Review)
.
.Oiranbuchi - Yamanashi Prefecture.
Oiranbuchi, Prefektur Yamanashi, adalah daerah yang hampir tidak pernah dijangkau oleh warga. Selain karena menjadi salah satu tempat paling berhantu di Jepang, sebagian jalan raya yang membentang di dekat Oiranbuchi, telah ditutup bertahun-tahun lamanya karena kerusakan akibat musibah tanah longsor. Jalanan yang terjal, diapit oleh bukit-bukit, juga terdapat air terjun serta lembah yang dalam dan sempit dengan lereng curam, menciptakan rasa ketegangan yang aneh bagi siapa saja yang nekat memasuki area itu.
Di sanalah, markas Akatsuki berada. Di balik bukit, serta lereng sempit nan curam, seharusnya menjadi tempat yang dihindari. Ninja dan segala kekuatannya yang terkadang di luar nalar, memang pantas bersanding dengan sosok yang memiliki gelar iblis. Rumor, di mana orang-orang berujung tewas setelah melewati daerah terlarang ini, benar adanya. Selain karena mereka mengalami hal-hal mistis, faktor lainnya adalah mereka dibunuh oleh para Ninja Akatsuki, setelah mengetahui keberadaan markas tanpa izin.
Pantognostikos memang melarang para Assassin untuk membunuh. Hal itu bertujuan agar dapat menyembunyikan identitas mereka dan berbaur dengan warga. Namun lain halnya jika identitas mereka diketahui tanpa izin, apalagi mereka terancam akan terekspos. Jadi, membunuh warga menjadi hal yang terpaksa dilakukan untuk melindungi keberadaan para Assassin itu sendiri.
Toneri, yang saat ini sedang menghadap sang Guru Besar Akatsuki, tengah membungkuk tanda hormat. Ia baru saja tiba dari perjalanan bisnisnya di Luar Negeri, setelah pertempuran dengan Naruto beberapa minggu lalu. "Salam hormat, Master."
"Kenapa kau selalu menghindari permasalahan dengan mantan tunanganmu itu? Apakah kau benar-benar jatuh cinta padanya?" tanya sang Master tanpa basa-basi. Nada suaranya terkesan menuntut dan dingin.
Toneri sudah menduga, alasan ia dipanggil adalah karena hal ini. Toneri baru menyadari rasa kehilangan setelah Hinata mencampakkannya. Ia mulai merindukan senyum ceria perempuan itu. Cara Hinata bercerita tentang hari-harinya walau tak pernah didengar. Lalu tatapan hangat, yang dulu hanya tertuju untuk Toneri, lenyap tanpa diduga.
Memikirkan hal ini, membuat dada Toneri bergemuruh penuh sesal. Lalu di saat bersamaan, rasa sesal itu menjadi bara api amarah. Ia mengepalkan tangan, mengingat bagaimana Hinata dengan mudah jatuh cinta pada pria lain, terlebih adiknya sendiri, Naruto. Bahkan, mereka menikah tiga hari yang lalu.
"Toneri."
Suara tegas yang menggema, membuat Toneri tersadar dari pemikirannya. Ia pun menunduk. "Maaf, Master. Apakah Master menginginkan saya, untuk ikut bergabung dalam penyerbuan markas Warwolf malam ini?"
"Tidak. Kamu temani klien kita. Kamu kenal mereka dan lebih tahu akses ruang di sana."
Toneri menunduk. "Baik, Master."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Deepest of Love (NaruHina) - END
Romance"Aku tak tahu harus menyangkalnya atau tidak. Apakah ini kesalahan atau bukan. Yang kutahu adalah, aku bahagia hanya dengan melihat senyummu. Aku terluka ketika air mata itu jatuh dari pipi mulusmu. Aku marah ketika ada orang yang mencoba menyakitim...