Selesai+belom direvisi
"Gue mohon sama lo! batalin pernikahan ini! gue gak kenal sama lo, begitupun lo gak kenal sama gue." Tegas Arzen kepada Clazoora.
"Idihh, gue juga gak mau kali nikah sama lo! mending gua gak nikah seumur hidup daripada harus...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Di kediaman keluarga Xavier sekarang sangatlah ramai dengan tawa mereka. Clazoora dan ketiga sahabatnya tidak berhenti mengejek Abang Zeo.
"Hahahahaha, gue ngakak banget waktu abang kena tampar sama Papa. Sampai kepala abang noleh kesamping. Hahahaha." Clazoora dari tadi tidak berhenti tertawa saat membayangkan muka abangnya yang ditampar oleh sang Papa.
"Iya, terus ditampar lagi sama Zirana. Sumpah bang, dua tamparan. Apakah gak sakit itu bang?." Timpal Elena yang juga sama ngakaknya. Sedangkan Zirana dan Letta hanya terkekeh.
"Udah, udah. Gak kasian tuh sama abang kalian mukanya udah merah gitu." Lerai Mama sambil mengejek anak sulungnya itu.
"Kalian!, bisa berhenti gak sih!. Gue gini juga karna kalian." Ucap bang Zeo yang sudah muak mendengar candaan Clazoora dan sahabatnya itu.
Clazoora dan sahabatnya yang mendengar suara abangnya yang mulai kesal langsung berhenti. Bukan karna apa hanya karna takut abangnya mendiamkan mereka.
"Oh iya, Pa. Kenapa Papa nyuruh Zoora pulang?." Tanya Clazoora yang masih bingung dengan ucapan Papanya menyuruh ia pulang.
"Papa, hanya ingin kamu melanjutkan sekolah kamu diIndonesia."
"Apa alasannya?."
"Nanti kamu juga tahu." Jawab Papa tanpa menoleh kearah Clazoora dan hanya fokus ke layar Handphone nya.
"Oh iya, Pa. Kita sekolah dimana?." Tanya Letta
FYI:kenapa Letta manggil Papa Clazoora dengan sebutan Papa, karena Zoora dan ketiga sahabatnya sudah lama sahabatan. Jadi, mereka sudah dianggap anak oleh keluarga Xavier.
"ALEXANDER HIGH SCHOOL." Jawab sang Papa. Clazoora dan sahabatnya hanya ber'oh' saja.
"Yaudah, kalian kekamar kalian ya. Tidur besok sekolah." Ucap Mama.
"Yaudah, Mah. Kita kekamar dulu. Ayo guys."
Saat Clazoora dan sahabatnya sudah pergi kekamar. Mama menatap kearah sang Papa dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Pa. Kenapa harus Zoora?." Ucap Mama dengan mata yang berkaca-kaca.
"Keputusan itu udah kita buat saat kita SMA Ma. Gak mungkin kita batalin gitu aja." Jawab sang Papa seperti sudah tahu dengan ucapan sang Mama.