“Kembali lagi di hot gossip, gosip terbaru dan panas se-Indonesia!”
“Kali ini kita bakalan bahas tentang apa sih, jeng?”
“Itu loh, kasus kebakaran kemarin, nah ternyata setelah korban diselidiki sama polisi ditemukan bekas tusukan, jeng!”
“Serius?”
“Iya! Dan ternyata, korbannya itu istri dari karyawan PT. Callock Group yang baru aja dibebasin dua bulan kemarin!”
“Berarti bisa dibilang bales dendam keluarga Mahardika atas kematian Bapak Teddy ya?”
“Bisa jadi, jeng!”
“Parah sih kalau gitu! Nah tapi, ngomong-ngomong tentang PT. Callock Group nih ya, sampe saat ini belum ada kabar tentang pergantian jabatan!”
“Oh iya, sekarang ada kekosongan kekuasaan ya? Bener juga!”
“Pemirsa, berikut ini kami tayangkan pernyataan polisi mengenai kondisi tubuh korban kebakaran kemarin setelah diselidiki dan juga pernyataan pihak terkait mengenai pergantian jabatan di PT. Callock Group!”
Televisi pun dimatikan oleh Irwan. Ia merasa kesal karena para wartawan terus saja mengejarnya untuk menanyakan pergantian jabatan di usaha keluarganya itu. Ia juga kesal mendengar opini kedua pewara tadi yang mengatakan bahwa keluarganya melakukan aksi balas dendam dengan membunuh salah satu anggota keluarga Mahesa.
“Oy, calon CEO!” sapa Haikal yang lalu duduk di sebelah sahabatnya. “Mukanya kok murung gitu? Ada apa?”
“Gapapa, tapi tadi ada berita yang nyebarin fitnah kalau keluarga gue bales dendam ke si Mahesa, ditambah lagi itu wartawan ngeburu-buru gue buat ngumumin pengumuman CEO baru!” gerutu Irwan. “Tau masih berduka, ya kali langsung ngumumin CEO selanjutnya!”
“Tapi menurut lu siapa yang cocok jadi COO habis lu naik?” tanya Haikal. Mendapatkan bombastic side eye dari Irwan, Haikal pun kembali melanjutkan perkataannya. “Maksud gue, lu mau ngangkat Byan emangnya?”
“Gak lah, belum kuliah, belum ngerti apa-apa!”
“Nah itu, menurut lo siapa yang pantes gantiin posisi lo?” Irwan memijat pelipisnya saat mendengar pertanyaan tersebut. Ia belum tahu siapa orang yang pantas menggantikannya, ia hanya fokus dengan nasib PT. Callock Group yang kini ada di tangannya dan langkah-langkah apa yang harus ia ambil agar bisa meneruskan usaha turun-temurun tersebut.
“Anyway, client yang kemarin udah diurus?” tanya Irwan. Haikal langsung mengangguk. “Udah, dia bilang katanya mau ngatur jadwal lagi aja, karena keputusan lo buat balik tiba-tiba kemarin dia wajarin,” jelas Haikal.
“Syukur, deh.” Irwan meneguk wine hingga gelasnya kosong. “Oh iya, si Mahesa aman?”
“Aman dong, di villa gue ‘kan keamanannya ketat!” Irwan yang hendak memukul bagian belakang kepala Haikal gagal karena Haikal berhasil menghindar.
“Gak usah nyindir keamanan keluarga gue juga, jing!” ucap Irwan. Haikal tertawa dan meminum wine yang sedari tadi sudah berada di depannya. “Gue beliin baju aja dah buat keluarga si Mahesa, sebagai bukti kalau keluarga gue gak ada niatan bales dendam ke mereka!”
“Gak ikhlas, huu!” ejek Haikal.
“Sekaligus minta maaf juga, elah! Kemarin ‘kan gue bentak-bentak dia di depan banyak orang!” tutur Irwan. Haikal pun mengacungkan jempolnya dan merangkul Irwan sambil memberikan kata-kata motivasi pada sahabatnya.
***
“Mas,” panggil Eja pada seorang pria yang sedang membersihkan lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
[TAMAT] 18 At 10
Teen FictionFOLLOW DULU KALAU MAU BACA‼️‼️ Jangan lupa vote dan komen ya👋🤩 Setahun telah berlalu sejak gadis manis itu melepas masa Sweet Seventeennya. Sebuah masa di mana seumuran gadis cantik itu telah memasuki jenjang pendidikan tinggi yang spesial. Namu...