************************************************
"Mas... pelan-pelan" ringis seseorang sedikit ngeri
"Udah diem, percaya aja sama gue" sahut Malik yang terlihat sibuk dengan sesuatu yang sedang dilakukannya saat ini.
Wanita yang sedang bersamanya itu hanya bisa menghela nafas pasrah, kalau udah urusan beginian Malik memang sedikit keras kepala.
"Ntar ya Fin, bentar lagi kok. Percaya deh lo bakal ngerasain enaknya juga nanti.."
Si 'Fin' ini lagi-lagi menghela nafasnya mendengar ucapan Malik barusan.
"Kalau gue sakit, lo tanggung jawab!" ancamnya lelah sendiri dengan sikap batunya si duda 40 tahun ini.
"Hahahaha" Malik menatap lawan bicaranya sambil terkekeh.
"Nggak sakit lah bego. Gue pengalaman nih. Jam terbang tinggi." Ujarnya jumawa.
"Hmmmm!!!"
Setelah berkutat cukup lama dengan pekerjaan misteriusnya, Malik mendesah penuh kenikmatan.
"ANJIR! ENAK BANGET!"
"UDAH LAMA GUE NGGAK NGERASAIN INI!" ucapnya lega sambil menyeka keringatnya yang daritadi bercucuran. Akhirnya, kerja keras Malik daritadi terbalaskan dengan hasil sempurna yang ia rasakan saat ini. Namun sayangnya sang partner hanya terdiam menatap Malik tanpa sepatah kata apapun. Sepertinya kenikmatan yang Malik rasakan, tidak serta merta dirasakan oleh pasangannya ini.
"HUAAAH!"
Setelah merasa puas dengan hasil kerjanya, Malik langsung mendaratkan tubuhnya ke atas sofa empuk yang berada tak jauh dari ruangan sebelumnya. Wanita misterius yang daritadi menjadi lawan bicaranya itu turut mengikuti Malik untuk duduk di sofa tersebut. Keduanya sama-sama berpeluh hebat seperti habis melakukan olahraga ekstrim.
Malik memandangi perempuan di sebelahnya ini dengan tatapan berseri-seri.
"Fin, thanks ya. Udah ngasih yang selama ini gue pengenin..." ucapnya tulus seraya tersenyum manis sekali ke arah orang tersebut.
Yang daritadi di panggil 'Fin' ini membalas senyuman Malik sambil mengangguk.
"sama-sama Mas Malik. Glad that you are happy too"
"Lo jangan bilang-bilang sama Wisnu...." pesan Malik setelah keduanya sama-sama terdiam untuk beberapa saat. Seperti sedang mengatur nafasnya yang sama-sama agak terengah-terengah.
Rasanya kalau sudah bawa-bawa nama Wisnu, sudah dapat dipastikan siapa lawan bicaranya si Malik ini. Siapa lagi kalau bukan ibunya si Hanni alias MBAK FINA? Mereka ngapain sampai keringatan bareng gini?
"ya nggak lah, Mas. Nyari mati gue ngasih tau Wisnu segala" ujar Fina mendadak galak.
"Hahahaha, ya mana tau lo terlalu jujur. Semua pake diceritain"
KAMU SEDANG MEMBACA
Komplek Akinda
FanfictionA Sequel of Kos Akinda. 15 Tahun berlalu sejak satu persatu penghuni Akinda meninggalkan indekos tersebut. Kini mereka semua hidup bahagia di sebuah komplek yang diberi nama 'Komplek Akinda'. Kali ini si Willy yang bikin. Namun bukan Akinda namanya...