Malam jum'at yang harusnya diisi dengan membaca surah Yasin atau surah Al-Kahfi justru dihabiskan Bapak-bapak Komplek dengan berkumpul di Aula. Tidak seperti malam-malam sebelumnya, kali ini pertemuan mereka ada agendanya. Sabtu pagi rencananya Bapak-Bapak ini akan berangkat ke Ciwidey untuk camping bersama anak-anak dalam rangka menyambut hari Ayah. Kenapa bukan hari ibu yang dirayakan? Karena nggak semua anak komplek punya ibu. Hiks.
"lo semua tenang aja, gue udah pastiin semuanya aman disana. Kita nggak bakal kekurangan apa-apa." ucap Malik meyakinkan teman-temannya bahwa camping kali ini akan berjalan lancar.
"yang pasti kalau punya penyakit yang bakal kambuh selama disana, bawa obat masing-masing" tambahnya mengingatkan.
"iya Nu, lo jangan lupa bawa obat alergi" pesan Johan ke Wisnu yang memang punya riwayat alergi terhadap cuaca dingin.
"aman. Udah disiapin ama bini gue" sahutnya bangga
"lo juga Jun, kalo si Rena emang nggak bisa ya nggak papa. Nggak usah dipaksain." Ucap Syahrez tiba-tiba. Soalnya daritadi dia ngeliatin Juna cuma diam dan keliatan lagi memikirkan sesuatu.
"gue mah oke-oke aja, Bang. masalahnya si Rena yang keukeuh ikut" balas Juna gusar. Ternyata daritadi ayah satu orang anak ini memikirkan tentang kondisi putrinya yang memiliki asma dan suka kambuh kalau udaranya dingin.
"lo coba deh konsul ke dokter, kalo dokter bilang nggak papa yaudah berangkat!" sahut Ochi ikut menasehati.
Juna melirik Ochi sejenak lalu menghela nafasnya panjang.
"gue takut dia kambuh disana." Tuturnya resah
"selama ini emang sering kambuh, Jun? kan 2 tahun yang lalu lo ke Jepang dan lagi winter. Si Rena gimana?"
"ya alhamdulillahnya nggak kambuh sih Nu. Beda kali ya alam Indonesia sama alam Jepang...."
Mendengar jawaban Juna, Wisnu sempat terdiam sesaat. Dia nggak salah dengarkan tadi si Juna ngomong apa?
"kok pake Alhamdulillah Jun? agama lo apasih sebenarnya?" cecar pria yang tidak lagi berambut gondrong tersebut.
"EH!"
"hehehehehehe...."
"Kebiasaan" ucap Juna sambil tertawa malu. Kebiasaan emang nggak bisa dihilangkan begitu saja.
"yaudah Jun daripada beresiko, mending lo bawa Rena dulu ke dokter. Jangan sampai acara ini bikin berabe" nasehat Syahrez lagi
"iya Bang, nanti gue bawa dia ke dokter."
"Dokter mana ya bagusnya Bang Jo? Internis atau Jantung?" tanya Juna polos ke Joshua yang sedang menyantap sepotong brownies yang dibawakan oleh Wisnu.
"UHUK!" pak Dokter langsung keselek.
"KOK?!" tanyanya heran setelah meneguk segelas air milik Johan
Juna lantas garuk-garuk kepala sendiri, "gue cuma nanya..."
"YA KAN ANAK LO ASMA! KE DOKTER PARU DONG!" ujar Joshua kesal
"udahlah, emang bener ni acara kita bikin. Keliatan banget lo-lo pada nggak kenal anak lo sendiri!" omel si Booby ikutan sebal liat Juna.
"ini mah bukan Bapak nggak kenal anaknya, tapi si Junanya aja yang bego"
"HAHAHAHAHA"
Semuanya langsung tertawa mendengar celotehan si Maung.
"asem lu Chi!
Huft. Juna hanya bisa menghela nafasnya pasrah.
~ ~ ~ ~
KAMU SEDANG MEMBACA
Komplek Akinda
FanfictionA Sequel of Kos Akinda. 15 Tahun berlalu sejak satu persatu penghuni Akinda meninggalkan indekos tersebut. Kini mereka semua hidup bahagia di sebuah komplek yang diberi nama 'Komplek Akinda'. Kali ini si Willy yang bikin. Namun bukan Akinda namanya...