22. Ipar adalah Maut

428 51 47
                                    

Suprise! hahahaha mumpung lagi ada ide jadi aku kasih 2 part ya minggu ini! heheheh Makasih yang masih mau baca sampe di part ini. Enjoy the story!  :) 

******************************************************************

"Si Caca masih lama nggak nih? Perasaan tiap ke bioskop beser mulu. Heran" Zahra ngomel-ngomel sendiri. Sudah 20 menit ia dan ibu-ibu komplek lainnya nungguin istrinya si Juna itu yang belum juga keluar dari toilet.

Tifa melirik jam tangannya, "gila, udah 20 menit. Ngapain deh mbak Caca selama itu di toilet?" katanya ikutan misuh karena kelamaan nunggu.

"antri kali? kan biasanya juga kalo kelar nonton, toiletnya jadi rame" sahut Alin santai. Ia kemudian kembali sibuk menghabisi popcornnya yang masih tersisa cukup banyak di cupnya. Film hari ini membuatnya kehilangan selera makan. Minum pun rasanya nggak sanggup.

"gue ya kalo jadi Nisa, udah gue bunuh tuh orang berdua!" ucap Katrin tiba-tiba.

"yah kalo lo sih nggak harus jadi Nisa. Tiap hari kan rasanya mau ngebunuh si Willy? Hahaha"

Semuanya sontak terbahak mendengar ocehan Soraya. Ekspresi Katrin yang awalnya sebal pun berubah dan ikutan ngakak bersama teman-temannya. Iya sih, Willy nggak selingkuh aja istrinya masih suka gregetan sendiri pengen ngebekap mukanya pake bantal pas dia tidur.

"sialan lo Sor!" tukasnya sambil terkekeh. Sekarang ibu-ibu komplek lainnya udah suka ngikutin Zahra manggil Soraya dengan sapaan 'Sor'. Tau aja kalau nyonyanya si Paduka paling sebal kalau dipanggil dengan sapaan itu.

"lama ya Ca" protes Zahra begitu Caca dan Fina bergabung bersama mereka. Akhirnya, datang juga yang ditunggu-tunggu.

"ih, bukan gue. sumpah. Si Fina nih" cerocos Caca nggak mau disalahin sendiri.

Zahra lalu melirik ke arah Fina yang tampak tak berdosa sudah membuat teman-temannya ini menunggu lama.

"boker lu?" tanyanya

Fina nyengir, "kagak. Nelepon paksu"

"YAELAAAAAHHHH"

Udah ketebak pastinya si Fina langsung disorakin sama ibu-ibu komplek. Harus ya nelepon si Wisnu begitu kelar nonton? Nggak bisa lewat chat aja gitu ngabarinnya?

"eh bukan gitu. Wisnu udah diparkiran bawah soalnya. Dia nanyain, gue nyamperin ke parkiran atau dia yang ke atas" ujar Fina buru-buru meluruskan kesalahpahaman teman-temannya ini.

"lho, Wisnu kesini?" tanya Soraya heran. Kebetulan dari awal berangkat tadi, Fina nebeng di mobilnya.

Fina mengangguk, "yoi, mbak. Gue udah bilang sih mau balik sama kalian tapi tau tuh, dia insist pengen jemput. Katanya udah lama nggak jalan berdua hahaha" ucapnya sambil cekikikan sendiri.

"perasaan lo baru balik dari Vietnam bareng Mas Wisnu. Emang sejak itu nggak pernah jalan berdua lagi?" telisik Tifa penasaran sama hubungan couple yang katanya selalu 'membara' ini.

"hmm, kayaknya nggak pernah deh. Soalnya gue sibuk banget, Tip. Di sekolahan banyak event. Pulang malem, kadang weekend juga lembur. Quality time sama Wisnu jadi kurang. Sampe rumah juga gue lebih fokus ke anak-anak. Ngerasa bersalah soalnya kalau udah lembur. Makanya sekarang dia maksain mau jalan dulu berdua hahaha" Fina malah curhat colongan terkait keadaan rumahnya.

*Drrt....Drrt...*

Ponsel Fina bergetar. Menandakan ada telepon masuk untuknya.

"Hallo, dimana?" tanyanya langsung

"aku depan lift. Kamu keluar ya, males nih masuk ke dalam"

"lah, aku juga di depan lift. Kamu di lift mana?" tanya Fina langsung celingak-celinguk mencari keberadaan suaminya yang katanya ada di depan lift.

Komplek AkindaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang