Hallo guys, mau kasih disclaimer dulu ya. Buat part ini ada bagian 18+ nya dikit hehehe. Jadi harap bijak dalam membacanya. Sesuai judul juga kan ya. Hehehe selamat membaca semua. Ditunggu vote dan komentarnya! hihihi<3
**************************************************************
Apa yang terjadi jika ibu negara ketua komplek dibikin nangis malam-malam sama orang nyebelin? Yap, jawabannya sudah pasti ketua komplek bersama dedengkot-dedengkotnya langsung turun tangan menyerang orang tersebut. Seperti kejadian malam ini, setelah si Bunda dimarahin sama Nora tanpa alasan yang jelas, Zahra pulang ke rumahnya dalam keadaan menangis. Kebetulan Syahrez lagi ngobrol sama Johan di depan rumahnya dan langsung saja Zahra diintrogasi sama suaminya itu. Belum selesai ceritnya, Syahrez udah mencak-mencak dan siap-siap nyerbu ke rumah Dirga.
Di dunia ini nggak ada yang boleh menyakiti bidadarinya, siapapun itu termasuk teman dekatnya sendiri. Wong Keenan yang darah dagingnya aja pernah bikin Zahra nangis langsung diserbu, apalagi hanya tetangga....
Tapi ternyata baku hantam yang diperkirakan akan terjadi itu nyatanya nggak terjadi sama sekali. Karena Dirga masih berusaha melindungi istrinya tersebut. Ia malah balik marah-marah ke Syahrez dan menuduh Zahra baperan. Bertahun-tahun menjalani hubungan toxic, yakali orangnya nggak ikutan toxic. Akhirnya mau tidak mau, Syahrez harus pulang dengan tangan hampa. Emosinya hanya bisa tersalurkan ke pot bunga Dirga yang hancur berkeping-keping karena ditendang si Babeh. Plus kursi terasnya yang harus kehilangan kaki kursinya karena ditendang sama Keenan. Sungguh Bapak dan Anak yang kompak.
Setelah kejadian malam itu, hubungan Syahrez dan Dirga memang jadi tidak baik-baik saja dan permasalahan mereka ini sudah sampai di telinga bapak-bapak Komplek yang lain. Rencananya malam minggu ini mau diadain forum besar-besaran di Aula untuk membahas masalah tersebut. namun sayang sekali, ternyata Aula sudah dikuasai oleh anak-anak mereka semua :') Bapak-Bapak ini lupa kalau malam ini Keenan ngadain syukuran disana. Anaknya si Syahrez itu akan meneraktir teman-temannya se-komplek karena berhasil meraih medali perak di ajang Olimpiade kemaren.
Akhirnya dengan lapang dada, Bapak-Bapak itu harus mengalah dan mengundurkan rencana tersebut ke malam berikutnya.
"Kata Abi gue sebenernya Partu mau make Aula malem ini" celetuk Kafka saat semua anak-anak Komplek sudah bergabung di Aula. Hanya minus Jay yang lagi di Surabaya karena ada pertandingan basket antar sekolah disana. Dan Jay masuk ke tim yang mewakili SMA Avery di kompetisi tersebut.
"iya, tapi tadi Babeh gue marahin. Kan gue udah bilang dari 2 malem yang lalu kalo Aula mau gue pake." Sahut Keenan santai karena berhasil memukul mundur Bapaknya sendiri dalam persaingan mendapatkan jatah pakai Aula malam ini.
"lagian Partu kenapa sih suka banget saingan sama kita? Mending mereka ngumpul di Mushala, baca yasin kek, ngaji kek, ceramah kek. Beribadah. Bukan ngumpul kagak jelas disini" Wahyu ikut-ikutan ngasih komentar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Komplek Akinda
FanfictionA Sequel of Kos Akinda. 15 Tahun berlalu sejak satu persatu penghuni Akinda meninggalkan indekos tersebut. Kini mereka semua hidup bahagia di sebuah komplek yang diberi nama 'Komplek Akinda'. Kali ini si Willy yang bikin. Namun bukan Akinda namanya...