Sudah dua jam berlalu namun sampai saat ini belum ada tanda-tanda Johan akan siuman. Sejak tiba-tiba pingsan di lapangan PARTU, bapak-bapak komplek langsung membawanya ke rumah sakit Avery. Selain dekat, sudah pasti biayanya gratis karena yang punya teman sendiri. Menurut pengakuan Syahrez yang berada di dekat Johan sebelum pria tambun itu pingsan, Johan tiba-tiba sempoyongan dan langsung tersungkur ke lapangan. Dan sejak awal kedatangannya ke PARTU, Syahrez sudah menyadari jika sahabatnya itu tampak pucat.
"Gimana Bang Johan?" tanya Wisnu panik. Ia dan keluarganya baru hadir di rumah sakit setelah hampir semua warga komplek memadati koridor di depan IGD.
"belom sadar, Nu" sahut Syahrez yang tengah berjongkok sambil bersandar ke dinding. Kursi yang berada di koridor sudah ia ikhlaskan untuk diduduki kekasih hatinya alias Zahra. Dari 15 kursi yang ada disana, hampir setengahnya sudah diduduki warga komplek. Ketua sampai harus ngejogrok di lantai.
"gimana bisa pingsan, Bang?" kali ini Fina yang bertanya.
"nggak tau, tiba-tiba nyungsep ke tanah. Lagi dribble bola." Jelas Syahrez lagi.
"Mbak Soraya di dalem?"
Si Babeh hanya mengangguk, "iya bareng anak-anaknya juga. Udah dua jam Johan belom sadar, Fin"
"dia beneran pingsan kan? Bukan ketiduran?"
Mengingat riwayat Johan yang gampang tertidur dimana saja, Fina sedikit menaruh rasa curiga pada Paduka. Jangan-jangan dia malah ketiduran.
"nah...." Syahrez sontak berdiri
"gue juga mikir yang sama sebenernya. Takutnya dia ketiduran....."
"GUE BALIKIN TU RANJANG IGD YA KALO DIA TERNYATA KETIDURAN" seru Ochi yang daritadi sudah sangat khawatir dengan kondisi Johan.
"yaudah doain aja, semoga Johan beneran pingsan bukan ketiduran" lerai Zahra menengahi perdebatan yang tiba-tiba saja terjadi.
Tak lama berselang, Joshua muncul di depan IGD entah darimana datangnya. Ia masih mengenakan pakaian dinasnya. Seragam warna hijau lengkap dengan topi operasi yang belum ia buka.
"Bang Johan gimana Bang?" seru Wisnu langsung begitu melihat kedatangan Joshua.
Pria itu sontak menatap Wisnu heran, ia melepaskan topi operasinya dan menyimpannya ke dalam saku bajunya.
"lah? Harusnya gue yang nanya lo...." ujar pak Dokter bingung.
"lo bukan dari dalem?"
Joshua menggeleng, "bukan. Gue baru kelar operasi Caesar, Nu. Sama perawat dikabarin kalo Johan masuk IGD. Johan kenapa sih?"
"ohhhh" bibir Wisnu langsung mengatup, ia pikir Joshua baru selesai menangani Johan. Agaknya Wisnu lupa kalau Joshua itu dokter kandungan. Nggak ada hubungannya sama Johan....
"tiba-tiba pingsan lagi ngebasket bareng gue sama anak-anak di PARTU, Jo" jelas Syahrez singkat. Rasanya sudah 100 kali ia mengulang-ngulang cerita yang sama.
"kecapekan?"
"gue rasa juga begitu. Abisnya pas dateng tadi dia udah pucat"
"diet ketat?" tebak Joshua lagi.
Syahrez lantas mengangkat kedua bahunya, "bisa jadi. Dia nggak mau ke dokter gizi, jadinya bikin plan diet sendiri"
Joshua tampak menghela napasnya panjang, ia hampir 100% yakin tebakannya benar jika Johan mengikuti pola diet yang salah.
"btw keramasan banget lo dateng kesini hah?" celetuk Ochi setelah menyadari rambut Wisnu seperti habis keramas. Kebetulan mereka duduk bersebelahan saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Komplek Akinda
FanfictionA Sequel of Kos Akinda. 15 Tahun berlalu sejak satu persatu penghuni Akinda meninggalkan indekos tersebut. Kini mereka semua hidup bahagia di sebuah komplek yang diberi nama 'Komplek Akinda'. Kali ini si Willy yang bikin. Namun bukan Akinda namanya...