28. Luka Dari Masa Lalu

380 50 23
                                    

"BABEH BABEH!!! BUKA PINTUNYA!!" Teriak Arsha sambil menggedor-gedor pintu rumah Syahrez. Ia dan Syanaz begitu ketakutan saat ini. Sosok setan yang mereka lihat di taman tadi masih begitu menempel di ingatan keduanya.

"BABEHHHH!! KEENAN!" Arsha kembali memanggil-manggil sang pemilik rumah.

"MBAK ALIYA!!" Syanaz turut membantu walaupun nafasnya masih terengah-engah.

Ceklek.

Pintu rumah itupun akhirnya terbuka dan Keenan muncul di hadapan Arsha dan Syanaz.

"Lah, Syanaz sama Mas Arsha? Ngapain?" tanya Keenan heran. Ia memperhatikan keduanya dari atas sampai bawah, full keringatan kayak abis marathon di Bekasi.

"NAN! ADA SETAN!! SUMPAH!!"

"Dimana?" Keenan tak terlihat kaget sama sekali, seolah bertemu dengan setan seperti bertemu dengan pak RT.

"DI TAMAN!!!"

"Ohh, terus?"

Arsha dan Syanaz melongos, nggak ada gunanya ngadu sama anak ini.

"Siapa Dek?" teriak Zahra dari dalam

"Mas Arsha sama Nanaz Bund" sahut Keenan cepat

"disuruh masuk dong Nan"

Keenan bergeming, ia mendadak nggak setuju kalau dua orang bucin ini masuk ke rumahnya dan mengganggu aksi Keenan yang sedang berduaan dengan Hanni di ruang TV. Kebetulan habis balik part time dari warungnya Dika, Hanni singgah sebentar di rumah Keenan.

"ini kita nggak boleh masuk?" tanya Syanaz mulai kesal melihat Keenan hanya diam saja meskipun sudah diperintah oleh sang Bunda.

"sebenernya enggak." Jawab anak si Babeh polos

Syanaz dan Arsha kompak memutar bola mata mereka sebal.

"KITA DIKEJAR SETAN NAN!!" teriak Arsha akhirnya marah beneran.

"mana Mas? Mana setannya?" tantang Keenan tak percaya. Sekuat tenaga ia akan menolak pasangan ini menganggu quality timenya bersama Hanni.

"BERISIK LO!!"

Tanpa mengindahkan protes Keenan, Arsha langsung menorobos masuk sambil menggandeng Nanaz. Keenan terdorong ke dalam dan mau tidak mau harus mengalah. Sial.

"Mana ada setan ngejar sih? emang setan sekelas satpol PP?" celoteh Keenan begitu masuk ke dalam rumahnya. Ia tidak percaya setan itu bisa menampakan wujudnya. Apalagi sampai mengejar manusia. Memangnya energi setan bisa sekuat itu?

Zahra, Aliya dan Hanni yang sedang duduk di sofa ruang TV menatap Keenan, Arsha dan Syanaz heran. Mereka nggak tahu kalo pasangan baru di komplek ini habis MnG sama hantu.

"HANTU BENERAN?!" tanya Hanni tak percaya

"SUMPAH HAN! GUE LIAT SENDIRI SETANNYA JELEK!!!"

Jawaban Syanaz didukung oleh anggukan dari Arsha, karena memang dia juga melihat langsung penampakan itu.

"IHHH" Hanni langsung merapat ke arah Aliya. Kalo yang ngaku-ngaku liat setan ini orang lain, mungkin Hanni nggak bakal percaya. Tapi karena yang melihat penampakan itu Syanaz dan Arsha, dua orang paling rasional yang pernah ia kenal, Hanni jadi percaya.

"Dimana setannya?dimana?" cecar Zahra ikutan panik. Masalahnya sekarang di rumah lagi nggak ada Syahrez. Si Babeh lagi melipir ke rumah tetangga depan. Katanya mau ngetest skill main dominonya yang sudah lama mandek.

"di taman! Nanaz liat sendiri, Bun" sahut Syanaz yang masih terlihat ngos-ngosan.

Suasana mencekam tiba-tiba memenuhi ruangan ini. Si Bunda tanpa pikir panjang langsung menelepon suaminya untuk segera pulang. Tapi sialnya Syahrez ternyata meninggalkan ponselnya di rumah. Sengaja kayaknya biar nggak diteror pulang sama istrinya. Hadeh.

Komplek AkindaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang