32. Isi Hati Arsean

380 47 49
                                    

Hallo semuanya, sebelumnya mau kasih disclaimer beberapa foto yang aku post di bab ini dan bab-bab selanjutnya itu cuma foto editan ya. Hehehe jangan sampe nanti pada mikir "kok nggak pernah liat foto ini?". Iya soalnya foto couplenya cuma editan kok :D hehehe btw selamat membaca ya! Dan bab kali ini sedikit lebih panjang dari biasanya, semoga nggak pada bosen. Karena ada plot twist yang werwarwornya diakhir! Huahaha:P

*********************************************************

"Hanni..." panggil Jay lagi yang kini semakin mendekat ke arah Hanni yang masih bersembunyi dibalik tubuh Keenan.

"JAY!" cegat Keenan langsung. Dan langkah Jay pun terhenti. Keduanya saling bertatapan sinis.

"Hanni belum bisa ketemu lo. Jadi lebih baik lo pergi sekarang" usirnya kemudian

"gue cuma mau minta maaf. Gue tau gue salah. Gue tau gue brengsek. Gue mau minta maaf. "

Cengkraman Hanni di baju Keenan semakin erat, semakin lama ia mendengar suara Jay maka semakin bergetar badannya karena ketakutan. Kenangan buruk itu kini berputar-putar di kepalanya dan keringat dingin pun mengucur deras dari tubuh Hanni.

Menyadari hal itu Keenan semakin pasang badan untuk melindungi pujaan hatinya tersebut.

"BUKAN SEKARANG WAKTUNYA JAY! LEBIH BAIK LO PERGI! NGGAK SEKARANG JAY. NGGAK!" Teriaknya murka dengan kebatuan si Jaylani yang masih bersikeras untuk bisa berbicara dengan Hanni.

"Hanni...." panggil Jay lemah. Ia berusaha mengintip gadis itu dari balik tubuh Keenan namun tentu saja Hanni tak sudi melihat ke arahnya.

"picik lo Jay! jahat sumpah! Kalo nggak bisa nerima kekalahan, bukan orangnya yang lo rusak bangsat!"

Jay bergeming. Ia tahu perbuatannya salah dan menyusahkan banyak orang. Tapi sebenarnya Jay hanya ingin didengar. Jay hanya ingin bahagia juga seperti anak-anak yang lain. Di keluarganya ia tidak mendapatkan kebahagian yang ia inginkan, tapi dengan Hanni ia bisa tertawa lepas dan untuk pertama kalinya merasa bahagia dengan hidupnya. Sejak Hanni pergi darinya, hidup Jay berubah. Ia bahkan tidak tahu apa arti bahagia itu lagi.

"Keenan, us...ir... us..irrrr" ucap Hanni gemeteran sambil terus memegangi Keenan.

"iya, iya. Gue usir kok Han. Lo tenang ya..."

Mendengar permintaan Hanni tersebut membuat Jay menyerah. Ya mungkin Keenan benar, saat ini bukan waktu yang tepat bagi mereka untuk berkonsolidasi.

"Oke gue pergi. Sekali lagi gue minta maaf Han. Gue nggak pernah bermaksud bikin lo sengsara. Maafin gue. Gue pantes lo benci begini. Gue cuma mau lo tau, gue nyesel. Gue nyesel Han.." Suara Jay ikut bergetar menahan tangisnya, ia lalu buru-buru pergi dari rumah Hanni dan meninggalkan gadis itu kembali berdua dengan Keenan saja.

Awalnya Jay tak berniat menghampiri Hanni, namun saat ia lewat tadi ia melihat pintu rumah Hanni yang setengah terbuka. Rasa bersalahnya tiba-tiba muncul dan Jay ingin meminta maaf kepada Hanni atas semua yang telah ia lakukan malam itu. Tapi apa mau dikata, Hanni belum bisa bertemu dengannya lagi. Ia masih ketakutan setengah mati bahkan hanya karena mendengar suara Jay.

Pulang dari rumah Hanni, Jay memutuskan untuk tidak langsung pulang. Ia memilih untuk singgah sebentar di tempat rahasianya, yaitu sebuah sudut terpencil di belakang mushala komplek. Di tempat itu ada dua kursi panjang dari kayu yang 3 tahun lalu dibuat iseng-iseng oleh Booby dan Dino. Biasanya kalau suasana di Aula terlalu riuh, dua tuyul ini suka melipir kesini dan duduk-duduk santai. Terkadang terlalu sering bersama-sama bikin mereka bosan. Ada waktunya untuk duduk dan diam di suatu tempat yang tidak banyak orangnya.

Komplek AkindaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang