29. Sabtu Bersama Bapak

408 51 14
                                    

"Lo beneran nggak papa, Fin?" tanya Vernon khawatir. Fina kini tengah diobati Soraya setelah ditampar dan dicakar dengan brutal oleh Vivi.

"lo buta?!" sahut Soraya jengah

"luka-luka begini lo bilang nggak papa? Goblok!" lanjutnya marah-marah sambil terus mengolesi betadine ke beberapa luka cakaran di wajah Fina saat ini.

Sementara Fina malah tertawa melihat Soraya ngomel-ngomel ke Vernon. Ya kan ini juga bukan salahnya si Bule.

"lagian bini lo kenapa nyerang Fina sih Non? Lo sama Fina masih ada hubungan ya?" tebak Zahra yang daritadi masih kepikiran alasan Daviena tiba-tiba menyerang tetangganya itu.

Vernon langsung terlihat kikuk sedangkan Fina buru-buru melemparkan tatapan sinis ke arah Zahra.

"YA GUE NANYA....." Katanya membela diri.

"lo beneran mau cerai?" giliran Katrin yang penasaran

"iya, mbak. Gue udah ngurus semuanya ke pengadilan. Surat yang diterima Vivi itu surat panggilan buat mediasi." Jelas Vernon yang sebenarnya kurang suka masalah rumah tangganya harus tersebar luas seperti ini. Bahkan Fina sendiri belum tau Vernon akhirnya mengambil langkah ini untuk mengakhiri segala penderitaannya.

"lo yakin Non? Anak-anak gimana?" lanjut Katrin yang masih sanksi dengan keputusan Vernon untuk berpisah. Katrin memang kurang tahu banyak tentang masalah rumah tangganya si Bule. Jadi dia pikir ini keputusan mendadak karena Vernon dan istrinya itu sedang cekcok.

Vernon menghela nafasnya, begitu pula Fina, Soraya dan Zahra sebagai yang lebih tau apa yang sebenarnya terjadi.

"ini demi anak-anak juga." tegas Vernon kemudian.

"tadi gue denger Vivi lagi hamil. Dia mencak-mencak karena dia pikir Fina yang mempengaruhi lo untuk ninggalin dia sekarang. Dia nuduh lo sama Fina masih punya hubungan di belakang dia. Vivi ceritain semuanya sama kita tadi, Non. Lo serius mau cerai padahal istri lagi hamil? Lo coba deh Non mikir kalo..."

"Mbak!" seru Vernon geram

"lo yang harusnya mikir, dia udah pergi dari rumah sejak 4 bulan yang lalu. terus sekarang bawa kabar dia hamil 2 bulan. Menurut lo itu anak gue?!"

Katrin langsung terdiam, Zahra dan Soraya yang juga masih ada di ruangan itu ikutan tertunduk. Ketiganya mendadak merasa prihatin dengan kenyataan yang dihadapi Vernon saat ini.

"hmm, tapi lo nggak pernah gitu nyamperin dia ke LA?" Katrin masih berusaha berpikir positif

Vernon menggeleng, "gue bahkan nggak keluar kota selama 4 bulan ini." sahutnya yang membuat suasana di ruang TV Fina semakin canggung. Ketiga ibu-ibu komplek ini tau kalau Danielle memang bukan anak kandungnya Vernon. Tapi tentang William, hanya Fina lah yang tau.

"Fin, gue balik dulu ya. Gue harus ngomong sama Vivi soal ini." pamit Vernon kemudian setelah memastikan Fina baik-baik saja dan sudah diobati oleh Soraya.

Fina hanya mengangguk sembari tersenyum. Mau ngejawab tapi bibirnya lagi olesin salep sama istrinya si Johan.

Vernon menatapnya iba, ia lalu mengusap pelan kepala wanita itu. "maaf gue udah bikin lo begini" bisiknya sebelum pergi dari rumah Fina.

Sikap Vernon tersebut tidak hanya membuat Fina tercengang tapi ibu-ibu komplek lainnya juga langsung bengong.

"gue udah nggak bisa bedain mana bego mana tulus deh. Sumpah..." ucap Zahra tak habis pikir

"kok ada ya orang yang cintanya nggak abis-abis? Tapi sama pasangan orang lain?" Katrin juga nggak tahu harus ngomong apalagi.

Sementara Fina dan Soraya hanya diam saja, lidah mereka mendadak kelu untuk merespon semua kejadian ini.

Komplek AkindaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang